SuaraBali.id - Teknologi yang kian cepat membuat masyarakat tidak hanya bisa bertukar pesan jarak jauh tapi juga saling mengirim suara tanpa telepon atau yang disebut dengan voice note.
Sejak wabah virus corona menggerogoti berbagai negara di dunia, penggunaan voice note meningkat tajam.
Voice note makin banyak digunakan orang dengan berbagai alasam, diantaranya bisa didengar kapan pun dibanding panggilan suara, serta lebih cepat untuk merekam suara daripada mengetik pesan.
Terlebih, kadang pesan yang diketik dapat disalahartikan oleh penerima ketika nada yang digunakan tidak sesuai dengan maksud pengirim.
Baca Juga: Ahli Komunikasi: Perilaku Diam saat Ada Masalah Justru Memperburuk Keadaan
"Aku tahu bahwa terkadang aku membaca pesan dengan nada yang salah, dan kecemasanku muncul. Aku sering merasa orang marah kepadaku. Tetapi dengan catatan suara, aku merasa jauh lebih mudah dalam menyampaikan maksud dan yang lebih penting, bagaimana kita mengatakannya," kata PR profesional Jasmine Granton, dilansir Metro UK, Jumat (14/5/2021).
Sementara beberapa lainnya menyebut, pesan suara adalah wujud kasih sayang terhadap lawan bicara hingga mampu meningkatkan kualitas hubungan.
"Aku punya teman yang sedang menjalani kemoterapi, dia sering tidak bisa membaca pesan, jadi catatan suara adalah cara sempurna untuk memberi tahunya bahwa aku memikirkannya," ujar seorang ilustrator Nikki Groom.
Peneliti dari ExplorersWeb Daniel Mascaranhas mengklaim, saling berbalas pesan melalui pesan suara sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.
"Komunikasi selalu berkembang. Satu hal yang selalu diperlukan adalah fleksibilitas. Catatan suara memungkinkan hal ini secara sempurna," imbuh Mascaranhas.
Baca Juga: Tak Cuma Lingkungan, Perubahan Iklim Juga Mengancam Kesehatan Mental
Faktor lain yang menyebabkan banyak orang menyukai pesan suara yakni tersampaikan pesan sesuai dengan yang diinginkan pengirim sehingga penerima tidak salah paham.
Tidak mendapatkan tanggapan atas catatan suara terasa lebih bisa dimaafkan daripada mengabaikan pesan tertulis dan pengirim sudah mengetahui bahwa pesannya sudah dibaca.
Berita Terkait
-
Bantu Hilangkan Stres, Ini 5 Alasan Pantai Baik untuk Kesehatan Mental
-
6 Cara Pakai Media Sosial yang Aman untuk Kesehatan Mental
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Aroma Menenangkan dan Efek Relaksasi, Bantu Gen Z Jadi Lebih Percaya Diri
-
Stres dan Diabetes: Bagaimana Kondisi Mental Memengaruhi Pengelolaan Gula Darah
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru