Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 23 April 2021 | 12:43 WIB
KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

SuaraBali.id - KRI Rimau temukan titik magnet di lokasi KRI Nanggala hilang. Kekinian pencarian kapal selam TNI KRI Nanggala hilang di Perairan Bali masih terus dilakukan.

Jumat (23/4/2021), hari ini tim pencarian tengah mengejar adanya titik magnet yang sempat ditemukan oleh KRI Rimau sejak Kamis kemarin.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengungkapkan kalau proses pencarian masih berlangsung.

Ia berharap KRI Rigel yang mampu memonitor bawa laut bisa segera merapat dan meneruskan pencarian lebih detil atas temuan KRI Rimau tersebut.

Baca Juga: KRI Rimau Deteksi Satu Titik Magnet Cukup Kuat di Perairan Bali

"Jadi kemarin seperti yang disampaikan Bapak Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bahwa ada satu titik magnet yang cukup kuat, nah, mudah-mudahan itu tidak berubah. Akan dikejar itu dan mudah-mudahan itu menjadi titik terang," kata Riad dalam jumpa persnya, Jumat.

KRI Karel Satsuitubun 356 bersiap sandar di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

Ia berharap KRI Rigel bisa segera sampai pada Jumat sore.

Riad mengatakan kalau KRI Rigel yang sempat digunakan untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang mengalami kecelakaan pada Januari 2021 itu bisa turut menemukan kapal selam KRI Nanggala-402.

"(KRI Rigel) ada sonar bawah laut dan mudah-mudahan ini bisa memberikan gambaran jelas," tuturnya.

Sejauh ini sudah ada 21 KRI yang dikerahkan oleh TNI untuk melakukan proses pencarian, termasuk KRI Alugoro. Pihak kepolisian serta negara-negara asing pun ikut membantu dalam proses pencarian.

Baca Juga: Roy Suryo Samakan KRI Nanggala dan Harun Masiku, Addie MS: Tega Banget!

"MV Swift Rescue (Singapura) harapan kita mudah-mudahan sore atau malam tiba, kemudian MV Mega Bakti (Malaysia) dalam perjalanan, MV Ballarat dari Australia, kemudian (HMAS) Sirius Australia, dan satu kapal India, dan kita harapkan pesawat Poseidon bisa juga segera merapat," jelas dia.

Load More