SuaraBali.id - Seorang wanita ngamuk karena pelayanan rumah sakit. Sambil ngamuk dan ngoceh-ngocek, wanita hina nakes atau tenaga kesehatan.
Kata dia seorang perawat sombong. Bahkan dia menyebut muka perawat kayak tong sampah. Video ocehan sang wanita viral di media sosial.
Video wanita hina nakes dan perawat tersebut diunggah pengguna Twitter @Gi_Grey dan ikut dibagikan Mantan Politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Dalam narasi unggahannya, @Gi_Grey menanggapi ucapan wanita itu dengan menyebut bahwa dirinya selaku perawat tak pernah membeda-bedakan pelayanan terhadap pasien umum maupun BPJS.
"Tapi jujur selaku nakes aku gak pernah bedain mana px umum dan mana px Bpjs semua aku tangani dengan pelayanan yang sama. Fyi hampir semua px di Hd ku memakai Bpjs . Px (pasien)," cuit @Gi_Grey.
Sementara itu, dilihat dari video tersebut tampak seorang wanita berambut panjang mengkritik pelayanan perawat di RS. Menurutnya, perawat seharusnya tak boleh membeda-bedakan pasien lantaran mereka sudah disumpah.
"Lepas dari salah atau gak salahnya perawat, mungkin ini pukulan untuk semua rumah sakit, pukulan besar untuk semua perawat-perawat di muka bumi Indonesia ini. Ini supaya kalian sadar, kalian sudah disumpah, makanya jangan pilih-pilih bulu," ujar wanita dalam video itu.
Ia pun menyinggung peristiwa seorang bapak yang marah akibat infus anaknya yang merupakan pasien, putus saat ditangani perawat.
"Gak taulah yah, mungkin bapak itu sayang sama anaknya, namanya dalam kondisi sakit, infus putus yah mungkin bapak itu terus khilaf, kalap. Tapi ini pukulan besar untuk semua perawat-perawat yah karena kalian banyak yang sombong," tuturnya.
Baca Juga: Tingkat Kepuasan Publik Pada Anies Baswedan Rendah, Ferdinand: Memalukan
Selanjutnya, wanita itu menghina nakes dengan menyebut perawat yang menangani orang-orang miskin wajahnya seperti tong sampah.
Bahkan, wanita itu menuding perawat orang-orang miskin tersebut kerjanya tiap malam hanya tidur atau telponan dengan kekasihnya.
"Apalagi kalau perawat orang-orang miskin dari BPJS, dari pakai surat miskin, surat KIS, hemm muka perawat kayak tong sampah. Malam hari tidur ngorok, telponan sama jantannya, kita yang merawat sendiri anak kita keluarga kita dalam ruangan," ungkap perempuan berambut panjang itu.
Oleh karena itu, wanita tersebut meminta perawat di Indonesia agar lekas sadar diri dan jangan membeda-bedakan pasien.
"Apalagi kalau kita pakai BPJS, terlihat dari keluarga miskin. Udahlah yah, perawat-perawat ini sadar kalian supaya kalian jangan pilih-pilih pasien. Mampus!" ujarnya.
Berita Terkait
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
-
Permalukan Orang Jadi Hiburan: Fenomena Prank yang Melenceng Jadi Bullying!
-
Bikin Heboh Medsos, Ini Pelajaran Penting dari Drama Tumbler Hilang di KRL
-
Cyberbullying: Ketika Komentar Jahat Disebut Ongkos Berada di Internet
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali