SuaraBali.id - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok buka suara dikatai kafir oleh teroris Zakiah Aini atau teroris perempuan berjilbab biru penyerang Mabes Polri. Teroris Zakiah Aini sebut Ahok kafir dalam surat wasiatnya.
Mendengar berita itu, Ahok pun mengaku heran. Ahok yakin tuhan itu tunggal dan tidak ada manusia kafir.
"Allah Tri Tunggal Yesus Kristus atau Isa Almasih adalah representatif Allah. Allah adalah roh dan tidak berwujud karena Yesus Kristus/Isa Almasih adalah firman Allah yang lahir karena embusan Roh Allah ke dalam rahim perawan Maria," papar Ahok.
"Saya tidak mengerti dengan keyakinan saya seperti di atas dianggap kafir," kata Ahok seperti dilansir Terkini.id (jaringan Suara.com).
Zakiah Aini pelaku tunggal
Teroris perempuan berjilbab Zakiah Aini serang Mabes Polri seorang diri. Tidak ada teroris pria lain yang selama ini disebutkan mengantar Zakiah Aini masuk Mabes Polri.
Hal itu dipastikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono.
Argo menyebut penyerang hanya berjumlah satu orang.
"(Penyerang) satu orang, itu saja," kata Argo saat dihubungi wartawan, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga: Gunadarma Benarkan Penyerang Mabes Polri Pernah Kuliah Sampai Semester Tiga
Isu mengenai adanya orang lain yang mendampingi ZA terdengar dari kesaksian juru parkir di sekitaran area Mabes Polri.
Dia sempat menyebut, jika teroris yang menyerang Mabes Polri ada dua orang, namun satu orang mengumpat usai ZA ditembak.
Seperti diketahui, petugas pos di area dalam Mabes Polri sempat diserang oleh seorang perempuan berinisi ZA menggunakan senjata api.
Belakangan, diketahui perempuan penyerang Mabes Polri bernama Zakiah Aini.
Dari video yang diterima Ayojakarta, perempuan itu sudah berhasil masuk ke area dalam Mabes Polri dan mengacungkan senjata seperti senjata api ke arah petugas yang berada di pos pengamanan.
Singkat cerita, perempuan tersebut melontarkan enam kali tembakan ke arah polisi yang berjaga.
Polisi pun bertindak tegas dengan menembak pelaku hingga tewas.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyebut jika pelaku ternyata berideologi ke ISIS.
Kapolri juga menyebut jika ZA merupakan lone wolf atau penyerang seorang diri.
Teroris cari milenial
Milenial mudah diajak jadi teroris karena masih mencari jati diri. Hal itu dikatakan Analis militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati.
Teror di Mabes Polri dilakukan oleh seorang wanita berusia 25 tahun. Begitu pun, serangan bom Makassar juga dilakukan oleh pasangan milenial yang masih berusia 26 tahun.
"Milenial kebanyakan masih mencari jati diri dan mengikuti arah pihak yang paling berpengaruh," kata Susaningtyas dalam pernyataan tertulis, Kamis (1/4/2021).
Pola rekrutmen saat ini berkembang menjadi lebih terbuka gunakan ruang publik seperti sekolah, kampus, dan perkumpulan kegiatan-kegiatan keagamaan.
"Oleh karenanya, pemerintah juga harus melibatkan milenial sebagai upaya melakukan pencegahan agar tidak ada perekrutan baru," kata Nuning.
Nuning menjelaskan dalam menganalisa kejadian terorisme harus holistik.
"Kejadian bom bunuh diri itu tentu saja sinyal bahwa mereka ingin menunjukkan eksistensinya. Oleh karena itu harus dikenali embrio terorisme di Indonesia itu apa saja," ujarnya.
Selain melibatkan milenial, pemerintah juga diharapkan melibatkan tokoh-tokoh publik.
"Rekrutmen terorisme selain dilakukan tertutup, juga ada ruang publik yang dipakai dalam proses penjaringan seperti di media sosial," kata Nuning.
Yang juga perlu diwaspadai adalah proses yang disebut enabling environment yaitu menormalisasi hal yang tidak normal dirasa normal.
"Ini tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian serius semua kalangan," ujar Nuning.
Mantan anggota DPR juga menjelaskan, militer dapat dilibatkan dalam penanganan terorisme.
Penanganan terorisme di Indonesia selama ini cenderung masih dalam klasifikasi kejahatan terhadap publik sehingga cenderung ditangani Polri semata.
"Jika terorisme mengancam keselamatan Presiden atau pejabat negara lainnya sebagai simbol negara, maka terorisme tersebut menjadi kejahatan terhadap negara dan harus ditanggulangi oleh TNI," kata Nuning.
Pembicara lainnya, Alto Labetubun, menjelaskan di Timur Tengah, kelompok tersebut menggunakan berbagai platform teknologi untuk menjaga eksistensi organisasi teroris.
"Walaupun secara wilayah ISIS tidak lagi menguasai Suriah namun mereka masih punya sistem di dunia 'cyber' atau 'cyber daulah'," kata analis keamanan yang hampir 20 tahun bertugas di Irak dan Suriah tersebut.
Alto berharap aparat pemerintah lebih melibatkan berbagai potensi masyarakat untuk mencegah terorisme.
"Banyak anak bangsa yang jago-jago, misalnya ahli hacking yang punya jiwa merah putih," katanya.
Berita Terkait
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Janji Rano Karno Benahi Tanggul Pantai Mutiara yang Mulai Rembes
-
Misteri Sumber Waras Berakhir: KPK Hentikan Penyelidikan, Gubernur Pramono Bisa Ambil Alih Aset
-
Puput Nastiti Devi Umumkan Kehamilan Anak Ketiga Lewat Foto Keluarga Harmonis
-
Apa Itu LNG? Gas 'Dingin' yang Menyeret Ahok ke Pusaran Korupsi Panas Pertamina
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun