Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 27 Maret 2021 | 11:05 WIB
Limbah medis bekas APD berupa masker dan sarung tangan berserakan di TPU Jombang Ciputat, Tangsel, Senin (18/1/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy]

SuaraBali.id - Puluhan orang tolak pembangunan limbah medis di Desa Pengambengan, Jembrana, Bali. Mereka berdemo Jumat kemarin.

Aksi protes warga rencana pembangunan pabrik pengolahan medis di Desa Pengambengan, Jembrana akhirnya dibubarkan aparat kepolisian lantaran mereka tidak mematuhi protokol kesehatan covid-19.

Penolakan tersebut bertepatan dengan prosesi peletakan batu pertama di lokasi pabrik tersebut.

Warga yang mengatasnamakan Pemuda Pengambengan ini berjalan ke lokasi rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah medis untuk meminta pembangunan tidak dilakukan.

Baca Juga: Persib Raih 1 Poin di Laga Perdana, Robert: Belum Ada yang Perlu Dievaluasi

Lantaran warga melakukan aksi protes tersebut ada yang tidak mematuhi protokol kesehatan, akhirnya dibubarkan aparat keamanan Polres Jembrana.

Salah satu warga Agus mengungkapkan alasan penolakan ini salah satunya warga meyakini akan muncul dampak negatif.

Warga juga mempertanyakan tanda tangan warga penyanding yang diduga tidak semua mau menandatangani.

"Bila pun sudah keluar ijin, kita ingin melihat siapa saja yang tanda tangan setuju, karena warga penyanding banyak yang tidak setuju tapi kok bisa ijinnya ada," jelas Agus.

Baca Juga: GEGER! Anak Uje, Abidzar Dituding Sudah Musyrik Foto di Depan Pura Bali

Load More