Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 12 Maret 2021 | 17:39 WIB
Hubungan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto terlihat semakin dekat. (instagram/@puanmaharaniri)

SuaraBali.id - Nama Megawati Soekarnoputri disebut dalam analisa di balik kudeta Partai Demokrat yang dilakukan Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan. Hal itu disebutkan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun.

Refly Harun menanggapi perkataan Ilal Ferhard, panitia KLB Demokrat di Deli Serdang yang menyatakan bahwa mereka siap mendukung Presiden Jokowi.

Hal itu ia sampaikan melalui video yang diunggah kanal YouTube miliknya, Refly Harun Official, Kamis, 11 Maret 2021.

“Tetapi jangan lupa, pertanyaannya adalah apakah Kemenkumham, PDIP, Yasonna Laoly, dan Megawati betul-betul berkepentingan agar Partai Demokrat (Pihak AHY) dilumpuhkan?” tanya Refly dikutip dari video kanal Youtube Refly Harun Official, Jumat (12/3/2021).

Baca Juga: Aliansi Rakyat Pengawal Demokrasi Desak Jokowi Copot Moeldoko dari KSP

AHY dan rombongan kader Partai Demokrat bawa bukti 5 kontainer dokumen ilegal KLB Deli Serdang ke Kemenkumham. (Suara.com/Yaumal)

Refly berpendapat bahwa besar kemungkinan kudeta Partai Demokrat berdasar atas motif kekuasaan dan motif pribadi. Hal itu ia lihat dari hubungan PDIP dan SBY yang ia nilai tidak terlalu baik.

“Nah jadi bisa saja motifnya motif kekuasaan, tapi bisa juga motifnya motif pribadi, kita tahu bahwa hubungan elit-elit dari the ruling party (PDIP) dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) tidak terlalu baik,” ucapnya.

Hubungan Megawati dan SBY tak baik bisa dilihat dari Pilpres 2004. Saat itu SBY berhasil mengalahkan Megawati.

“Dan sampai sekarang rasanya tidak bisa direkonsiliasi, tapi kepentingan PDIP sendiri kita patut pertanyakan,” ungkapnya.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat konferensi pers di kediamannya, Jakarta Pusat, Selasa (3/2/2021). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]

“Apakah mereka menginginkan sosok Moeldoko menjadi menguat sehingga menjadi pesaing PDIP dalam Pilpres 2024 ataukah mereka memang lebih senang kalau SBY dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dilumpuhkan,” tanya Refly lebih lanjut.

Baca Juga: Annisa Pohan Unggah Kegiatan Partai, Jilbab Demokrat Jadi Sorotan

Refly pun menduga bahwa Megawati Soekarnoputri tak ingin bersaing melawan SBY dan AHY di Pilpres 2024 dan lebih memilih berhadapan dengan Moeldoko.

“Jadi walaupun harus bersaing atau berhadapan dengan Moeldoko its okay daripada berhadapan dengan SBY dan AHY yang barangkali punya catatan masa lalu yang tidak mengenakkan kepada kepemimpinan PDIP,” tuturnya.

Load More