Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Sabtu, 06 Maret 2021 | 08:01 WIB
Bentrok antara massa pro KLB dengan pro AHY saat KLB Partai Demokrat di Sibolangit membuat tiga orang terluka. Mirisnya yang terluka adalah dua warga yang bekerja di SPBU dan satu aparat desa setempat. [Digtara/istimewa]

SuaraBali.id - Massa berbaju Moeldoko serang petugas SPBU, bawa balok kayu dan batu. Dua kubu loyalis Moedoko dan AHY bentrok di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang tak jauh dari lokasi.

Mirisnya, bentrokan tersebut malah menyebabkan dua pegawai SPBU dan satu aparat desa setempat malah terluka

Dualisme Partai Demokrat yang mencuat dengan adanya Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di The Hill Hotel Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Bentrokan tersebut terjadi saat pendukung KLB Demokrat menyerang massa pendukung AHY. Massa pendukung AHY, yang dipimpin Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain, kala itu sedang beristirahat di sebuah SPBU yang lokasinya tak jauh dari area KLB.

Baca Juga: Moeldoko Ambil Alih Demokrat, Pengamat: Drama Politik Tak Sehat

Saat itulah, secara tiba-tiba, massa yang memakai baju bergambar Moeldoko datang menyerang tiba-tiba membawa kayu besar dan batu sebesar kepalan tangan.

Dua massa Anti-KLB vs Pro-KLB bentrok di sekitar lokasi KLB Partai Demokrat [Foto: Hops.id]

Ketika itu, kata pegawai SPBU, Rio, dua orang pekerja SPBU terluka oleh serangan membabi buta oleh massa pro KLB.

“Massa datang dari arah hotel ke bawah. Habis itu, kami datang dari SPBU menjaga jalan supaya jangan ada yang masuk ke dalam membuat kericuhan,” ujarnya seperti dilansir Digtara.com-jaringan Suara.com pada Jumat (5/3/2021).

Petugas SPBU pada saat itu mencoba menghalangi massa dengan cara memasang plang, tetapi massa yang datang secara beringas langsung menendang plang dan membabi buta memukul petugas SPBU.

Akibat kejadian itu, kata Rio, tiga orang terluka. Mereka yang terluka yakni, Armanta Sembiring, Agus dan aparat kepala desa, Nalsalih Guru Singa.

Baca Juga: SBY Malu dan Minta Ampun ke Allah Pernah kasih Jabatan ke Moeldoko

Korban Armanta Sembiring mengalami luka terparah karena kepalanya pecah hingga mengucurkan darah. Akibat kejadian tersebut, pihak manajemen SPBU belum membuat laporan polisi.

“Kami rembukan dulu lah bersama Manajemen SPBU,” katanya.

Kubu KLB Demokrat dan Pro AHY Bentrok. [Ist]

Informasi diperoleh wartawan sebelum bentrokan pecah, kedua kubu berada dalam posisi terpisah, yakni massa pendukung KLB berada di depan pintu The Hill Sibolangit.

Sedangkan massa kontra KLB berada di kawasan SPBU yang berada tak jauh dari lokasi.

Kericuhan terjadi ketika massa pendukung KLB datang diduga untuk membubarkan massa kontra KLB. Selanjutnya kericuhan pun tak terhindarkan. Korban luka-luka pun berjatuhan.

KLB Partai Demokrat di Deli Serdang gelar oleh kubu yang berseberangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mulai hari Jumat ini. KLB itu rencananya dihadiri Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, yang belakangan ini diwacanakan menggantikan AHY sebagai ketua umum.

SBY Malu dan Minta Ampun ke Allah

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY malu pernah kasih jabatan ke Moeldoko saat menjadi presiden. SBY minta ampun ke Allah karena merasa bersalah.

SBY mengatakan hal itu lewat konferensi pers yang digelar di kediaman pribadi, yakni Cikeas Bogor, Jumat Malam.

SBY menyebut Moeldoko tega dan Moeldoko bergarah dingin karena kudeta Partai Demokrat. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyebut KLB Partai Demokrat abal-abal.

Moeldoko dipilih menjadi ketua umum Partai Demokrat lewat kongres luar biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

KLB Partai Demokrat melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat serta membubarkan Majelis Tinggi PD. Dalam KLB Partai Demokrat itu, Marzuki Alie sebagai Ketua Dewan Pembina.

SBY menegaskan apa yang dikhawatirkan Demokrat selama ini soal keterlibatan Moeldoko menyiapkan kudeta terhadap kepemimpinan AHY, terbukti melalui KLB.

"Banyak yang tak percaya, Moeldoko tega, berdarah dingin, melakukan kudeta," kata SBY.

Menurut SBY, perilaku Moeldoko jauh dari sikap ksatria dan nilai-nilai moral.

Dengan demikian, mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit di TNI sebagai almamaternya.

"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya, yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya."

"Saya mohon ampun kepada Allah SWT, atas kesalahan saya itu," lanjut SBY.

Sementara hasil KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang mengukuhkan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum periode 2021-2025.

"Menimbang dan seterusnya, memperhatikan dan seterusnya, menetapkan Jenderal (Purn) DR Moeldoko sebagai Ketua Umum DPP Demokrat hasil kongres luar biasa periode 2021-2025," kata pimpinan sidang yang dibacakan Jhonny Allen.

Dalam KLB, peserta mengusulkan dua nama sebagai calon ketua umum menggantikan AHY, yakni Marzuki Alie dan Moeldoko.

Namun, Marzuki Alie mengundurkan diri dan dengan demikian secara otomatis menyatakan Moeldoko sebagai calon tunggal serta dinyatakan sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

Sementara itu, Marzuki Alie ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Periode 2021-2025.

Moeldoko melalui sambungan telepon, mengatakan berterimakasih telah memilih dan mempercayakannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Demorat.

"Saya berterimakasih, tapi sebelumnya ada beberapa pertanyaan saya kepada peserta forum, apakah pemilihan di kongres sudah dilakukan sesuai AD/ART partai?" kata Moeldoko yang disambut sorakan peserta forum.

Load More