Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Maret 2021 | 10:08 WIB
Marzuki Alie adu mulut dengan loyalis AHY yang juga wakil sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Bandara Kualanamu.

SuaraBali.id - Marzuki Alie adu mulut dengan loyalis AHY yang juga wakil sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon di Bandara Kualanamu. Marzuki Alie ingin ke lokasi KLB Partai Demokrat.

Video Marzuki Alie adu mulut itu disebar politisi Demokrat lainnya, Cipta Panca Laksana.

"Sempat terjadi adu mulut antara @jansen_jsp dan Marzuki Alie di bandara Kualanamu. Lawan terus pengkhianat partai #sayadukungAHY," tulis Cipta Panca Laksana dalam akun Twitternya, @Panca86, Jumat (5/3/2021).

Video itu singkat, hanya 11 detik. Tampak Marzuki Alie pakai pakaian serba hitam mengeluarkan nada tinggi.

Baca Juga: Moeldoko Akan Diusir dari Bandara Kualanamu, Ratusan Kader Demokrat Siaga

"Nggak pernah! Orang ini kan mendukung saya," kata Marzuki Alie.

Namun tak jelas apa yang mereka bicarakan.

Kembalikan kejayaan partai

Politisi senior Partai Demokrat (PD) Amiruddin mendukung digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB). Alasannya, untuk memperbaiki dan mengembalikan kejayaan partai.

"Pada prinsipnya kongres itu (KLB) harus, dan demi kebaikan partai saya harus mengatakan demikian. Tapi kalau tentang Moeldoko yang datang, saya enggak tahu," kata Amiruddin, Jumat (5/4/2021).

Baca Juga: Ferdinand: KLB Urusan Internal dan Tak Libatkan Eksternal Apalagi Jokowi

Amiruddin mendukung KLB merupakan sikap pribadi sebagai kader dan tidak ada kaitannya dengan aktor yang menginisiasi terselenggaranya kongres luar biasa di sebuah hotel di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang.

"Saya setuju, demi perbaikan partai Demokrat ke depan. Kita ingin mengembalikan partai ini kembali berjaya seperti yang dicapai kader-kader terdahulu," kata mantan Ketua DPRD Kota Medan ini.

Ia berharap, dengan digelarnya kongres luar biasa dapat mengembalikan kepercayaan publik. Amiruddin mengaku, saat ini kepercayaan publik merosot tajam, terbukti dari perolehan suara Demokrat dalam dua perhelatan pemilihan legislatif (Pileg).

Dari dua kali pemilihan Pileg, yakni 2014 dan 2019, hasil perolehan suara Demokrat merosot tajam. Sehingga, dengan dilakukannya KLB terjadi perubahan di tubuh partai dan partai kembali berjaya.

"Jadi kita berharap akan ada perubahan-perubahan di partai Demokrat," ungkapnya.

KLB Keinginan Kader untuk Membangun Partai

Saat disinggung kongres luar biasa dituding sebagai ajang 'penggulingan' terhadap kepemimpinan AHY, Amiruddin justru mengatakan KLB menjadi keinginan kader dan senior di partai untuk membangun Demokrat.

Kata Amiruddin, seluruh kader harus hadir untuk bersatu memajukan partai sesuai AD/ART yang berlaku.

"Ini adalah kebutuhan senior-senior partai, kebutuhan publik. Karena sejak 2014 sampai 2019 Demokrat ini terjun bebas. Ini lah saatnya membangun partai, karena banyak juga kader-kader yang kecewa dengan kondisi yang terjadi," bebernya.

Merosotnya pamor Demokrat di dua pileg yang lalu menjadi indikasi ada persoalan dalam internal DPP dan pada kepemimpinan AHY.

Oleh sebab itu, kader menginginkan partai terbuka dan tidak dikuasai oleh keluarga di Demokrat.

Selama ini banyak kader tidak banyak bicara hanya mengadukan kondisi yang ada kepada senior-senior, sehingga digagas Kongres Luar Biasa (KLB).

"Kita ingin partai ini terbuka, bukan dikuasai oleh satu keluarga bukan keluarga besar Demokrat. Kita tidak ingin partai dikuasai oleh anak muda yang belum berpengalaman," pungkasnya.

Load More