Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Senin, 15 Februari 2021 | 12:25 WIB
Ilustrasi gantung diri (Shutterstock)

SuaraBali.id - Seorang remaja perempuan ditemukan tewas dalam keadaan gantung diri di pohon dekat tempat cuci baju.

Belakangan diketahui, korban adalah Yanti, gadis berusia 13 tahun. Jasadnya ditemukan, Sabtu (13/2/2021) petang.

Penemuan jenazah Yanti menggegerkan warga Dusun Aikmal, Desa Sekaroh, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut informasi yang beredar, Yanti sempat terlibat cekcok dengan kakaknya sebelum nekat mengakhiri hidup.

Baca Juga: Pria Tanpa Identitas Loncat dari Lantai 6 Mal Kawasan Tambora

Korban tak terima dinasehati kakaknya saat di suruh untuk pergi cuci pakaian. Namun saat itu korban tetap ngotot minta HP miliknya yang disembunyikan kakaknya.

Lantaran jengkel saksi memberikan HP kepada korban dengan cara dilempar ke tanah. HP itu kemudian diambil Yanti.

Remaja itu lalu ke luar rumah sambil membawa pakaian kotor, termasuk dilihat membawa seutas tali, namun saksi dan ayahnya menyangka kalau korban akan pergi mencuci.

Namun ketika malam mulai gelap, korban tak kunjung pulang ke rumah hingga membuat keluarga resah.

Ayah korban meminta bantuan anaknya Sapri untuk mencari korban di tempat biasa mencuci yang jaraknya kurang lebih 300 meter dari rumah korban.

Baca Juga: Ketidaksetaraan Gender Jadi Sorotan Menyusul Maraknya Bunuh Diri Selebritis

Sesampai di TKP saksi Sapri dibuat syok, melihat kakaknya dalam posisi gantung diri di dahan pohon dekat tempat mencuci. Saksi langsung pulang memberi tahu kakak dan ayahnya.

Keluarga dan warga setempat lantas mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban untuk dibawa pulang ke rumahnya.

Kasus gantung diri tersebut oleh warga di laporkan ke kepala dusun yang selanjutnya menginformasikan kejadian tersebut ke Polsek Jerowaru

Kapolsek Jerowaru melalui Kasubag Humas Polres Lotim Iptu L Jaharuddin yang dikonfirmasi, membenarkan adanya laporan kasus gantung diri tersebut,

"Laporan warga tersebut, langsung di tindak lanjuti dengan mendatangi dan melakukan olah TKP," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Menurut Jaharuddin, kasusnya remaja bunuh diri masih dalam penyelidikan.

"Pihak keluarga korban menolak dilakukan autopsi, mereka menerima sebagai suatu musibah, dengan di kuatkan dengan surat pernyataan," jelasnya.

Lebih lanjut, Jaharudin mengungkapkan korban dimakamkan pada Minggu (14/2) siang.

Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemenkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Load More