
SuaraBali.id - Kasus skimming atau pencurian data kartu debit maupun kredit dibongkar Polda Bali. Tujuh pelaku skimming berhasil diamankan.
Komplotan itu melancarkan aksinya dengan membobol sejumlah ATM. Setidaknya da 1000 orang sudah menjadi korban.
Sementara kerugian ditaksir mencapai Rp 3 miliar. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Bali AKBP Ambariyadi Wijaya.
"Adapun jumlah korban kasus skimming dari dua komplotan tersebut sebanyak korban 1.000 orang nasabah yang berhasil dijebol dan diambil uang di Atmnya, dengan total kerugian Rp3 miliar dari salah satu bank saja," ujarnya dalam konferensi persnya di Denpasar, Bali, Selasa (9/2/2021) seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Parah! Polisi Paksa PSK Oral Seks, Tiap Bulan Wajib Setor Duit Rp 500 Ribu
Tujuh pelakuyang diamankan berasal dari dua kelompok yang tidak berkaitan namun sama-sama dikendalikan oleh jaringan internasional.
Komplotan pertama terdiri dari empat pelaku yaitu Aris Said, Endang Indriyawati, Putu Rediarsa dan Christoper B Diaz, yang dikendalikan oleh seorang residivis asal Bulgaria dan terafiliasi dengan pelaku narkoba dari Lapas Kelas IIA Kerobokan.
Sedangkan komplotan kedua, terdiri dari tiga orang asal Dompu, NTB yaitu Junaidin, Alamsyah dan Miska. Mereka dikendalikan oleh warga negara Malaysia yang kini keberadaannya masih diburu oleh polisi.
Ambariyadi mengatakan bahwa WNA asal Malaysia tersebut sering mengunjungi ketiga pelaku ini di Dompu.
"Si WNA sering datang ke rumahnya pelaku di Dompu dua kali, saat datang para pelaku diberikan peralatan skimming dan diajari (skimming) selama empat bulan,"jelasnya.
Komplotan kedua asal Dompu ini melakukan aksinya sejak tahun 2018, dengan memasang alat skimming pada mesin ATM. Kemudian menggandakan kartu yang dikendalikan dari Malaysia untuk selanjutnya ditarik tunai.
Baca Juga: Duh! Usai Disetubuhi, Polisi Ini Peras Uang PSK dan Minta Dioral Seks
"Mereka merupakan pelaku lintas negara dan provinsi. Adapun lokasi yang pernah dijadikan tempat aksi kejahatan yaitu Bali, Tarakan, Surabaya, Jember, Solo, Bima, Sumbawa, Kupang dan Palembang," ucapnya.
Ia mengatakan bentuk laporan yang diterima, di antaranya nasabah yang mengaku kehilangan saldo dari Rp 5 juta menjadi Rp 500 ribu, dan ada juga hingga kehilangan ratusan juta.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, 207 Kg Sabu dan 90 Ribu Ekstasi Disita
-
Server Ada Di Cina, Bareskrim Ungkap Judi Online Slot 8278, Di Indonesia Pemainnya Tembus 85 Ribu
-
Sempat Kabur ke Dubai, Tersangka Scam Jaringan Internasional Berakhir di Tangan Bareskrim
-
Sindikat Scam Modus Like and Subscribe di Dubai, Buronan Interpol Diringkus Bareskrim di Bandara Soetta
-
Bareskrim Ungkap Kasus TPPO Jaringan Internasional Modus Ferienjob Mahasiswa ke Jerman
Terpopuler
- 3 Pemain Abroad Sudah Tiba di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Media China Yakin Timnas Indonesia Naturalisasi Pemain Berbandrol Rp596 M
- 5 Rekomendasi Cushion dengan SPF 50, Sunscreen dan Makeup Jadi Satu Gak Bikin Ribet
- Kata Ustaz Yusuf Mansur soal Tudingan Pernikahan Luna Maya Tidak Sah Gegara Jeda Ijab Kabul
- 7 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 10 Mei 2025, Klaim Semua Hadiah dari Pemain OVR Tinggi hingga Gems
Pilihan
-
Aroma Pahit Industri Jamu, Laba Produsen "Tolak Angin' Ambles 40 Persen di Kuartal I 2025
-
Disajikan Dingin, 6 Minuman Khas Riau Cocok Dinikmati saat Panas Bedengkang
-
PHK Massal Panasonic Global Tak Sentuh RI, Tapi Utilitas Pabrik Elektronik Nasional Mengkhawatirkan
-
5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
-
7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Terkini
-
Masih Ilegal di Bali, Koster Tegaskan Tak Akan Terima Jika GRIB Jaya Mendaftar di Bali
-
Klaim Terus Sampai Kaya, Link DANA Kaget Hari Ini yang Bisa Segera Diakses Berisi Cuan
-
Pihak Kim Soo-hyun Sebut Rekaman Kim Sae Ron Buatan AI, Palsu Hingga Penipu
-
Sosok Dan Profil Cinta Brian, Aktor Asal Bali yang Diduga Pacar Baru Gisella Anastasia
-
Libur Panjang Jangan Lupa DANA Kaget Agar Tidak Boncos Buat Jajan