Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Rabu, 27 Januari 2021 | 12:01 WIB
Balap liar dekat kawasan persawahan. Sebagai ilustrasi [Facebook]

SuaraBali.id - Duabelas remaja alias ABG atau Anak Baru Gede berusia  sekitar 14 tahun atau duduk di kelas I SMP tengah trek-trekan sepeda motor di jalan umum kawasan pesawahan subak Wahem, Banjar Silakarang Kederi, Desa Singapadu Kales, Kecamatan Sukawati, Bali, Senin (25/1/2021).

Secara bergantian, mereka melakukan atraksi adu piawai main sepeda motor. Demikian dikutip dari BeritaBali.com, jaringan dari Suarabali.id.

Petugas dari jajaran Polsek Sukawati yang terdiri dari Bhabinkamtibmas Desa Singapadu Kaler bersama piket Pospol Singapadu Kaler bergabung dengan Unit PRC Sabhara Polsek Sukawati pun turun menertibkan.

Saat ditanya petugas, semua ABG ini berasal dari Banjar Silakarang Desa Singapadu Kaler. Mereka lantas ditertibkan serta dilakukan pembinaan dengan mendata nama mereka dan nama orang tuanya.

Baca Juga: Kepergok Curi Motor, Ditangkap Malah Ngaku Mau Minta Minum karena Tersesat

Para pelaku tek-trekan di sawah adalah ABG [BeritaBali/Istimewa].

Kasubbag Humas Polres Gianyar, AKP I Nyoman Hendrajaya, Selasa (26/1/2021) mengatakan bahwa kegiatan trek-trekan anak-anak muda ini sangat meresahkan para pengguna jalan. Seperti petani, untuk menuju ke areal subak.

"Kegiatan ini sangat meresahkan pengguna jalan, khususnya para petani, mengganggu kenyamanan dan keamanan, banyak pengaduan dari masyarakat kepada Petugas Bhabin sehingga dilakukan penertiban.  Selain mengancam keselamatan dirinya, juga sangat berbahaya bagi orang lain," jelas AKP I Nyoman Hendrajaya.

"Setelah dilakukan pembinaan, anak remaja ini berjanji tidak akan mengulangi lagi kegiatan tadi dan apabila di kemudian hari, hal itu diulangi lagi, maka bersedia ditindak," tegas AKP I Nyoman Hendrajaya.

Petugas berharap dan mengimbau bagi masyarakat khususnya para orangtua yang memiliki anak remaja agar sering dikontrol dan diawasi aktivitasnya agar tidak mengganggu ketertiban umum.

"Usai memberi pembinaan, kemudian anak-anak ini diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing secara tertib," pungkasnya.

Baca Juga: Keterlaluan! Kuburan China di Gunung Banyak Jadi Lokasi Pacaran dan Mesum

Load More