SuaraBali.id - Pengidap gangguan irama jantung biasanya menggunakan alat pacu jantung. Apa itu?
Kondisi jantung berdetak lebih lambat dari biasanya atau disebut dengan bradikardia.
Bradikardia terjadi karena adanya gangguan pada signal listrik di jantung yang disebabkan karena rusaknya pacu jantung alami (SA) atau adanya gangguan pada sistem konduksi listrik di jantung.
Hasilnya alat pacu jantung permanen (Permanent Pacemaker) dengan tenaga listrik yang berkekuatan rendah akan mengatasi kelainan signal listrik ini.
Penggunaan alat pacu jantung biasanya disarankan dokter untuk menstabilkan irama jantung, jika dirasa denyut jantung pasien terlalu lemah dan bisa mengancam nyawa.
"Menggunakan alat pacu jantung, kami para dokter dapat memonitor dan alat ini membantu untuk merekam aktivitas listrik dan irama jantung. Alat pacu yang baru dapat juga menyesuaikan laju jantung sesuai dengan aktifitas. Dengan alat programmer seorang dokter jantung dapat mengatur mode pemacuan yang optimal untuk setiap pasien," jelas Dr. dr. Ignatius Yansen NG., Sp.JP(K), FIHA Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi, berdasarkan katerangan tertulis yang diterima suara.com, Selasa (19/1/2021).
Dokter yang berpraktik di RS Eka Hospital BSD ini menjelaskan jika penggunaan alat pacu jantung akan disesuaikan dari kebutuhan dan tingkat kegawatan pasien aritmia itu sendiri.
"Ada beberapa alat yang digunakan seperti, satu elektroda yang diletakkan di serambi atau di bilik jantung, dua elektroda yang diletakkan di serambi dan bilik jantung, kombinasi dari alat pacu dan defibrilasi pada sebuah alat (ICD), dan tiga elektroda yang diletakkan pada posisi yang berbeda untuk meningkatkan sinkronisasi pada bilik jantung (CRT).
Alat pacu jantung permanen, merupakan sebuah alat medis buatan menggunakan impuls listrik yang dihantarkan melalui elektroda sehingga akan menyebabkan otot jantung berkontraksi dan mengatur laju jantung.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Gus Sholah Sempat Operasi Ablasi Kateter, Apa Itu?
Alat ini ditempatkan di dada atau perut untuk mengontrol laju jantung yang abnormal.
Seseorang yang menggunakan alat pacu jantung buatan dapat mengembalikan laju jantung secara normal sehingga dapat mengobati pasien dengan keluhan penyakit aritmia.
Manfaat lain dari alat pacu jantung:
- Meningkatkan laju jantung yang lambat.
- Membantu mengendalikan irama yang abnormal atau cepat.
- Memastikan bilik jantung berkontraksi secara normal walau serambi jantung bergetar dan tidak berkontraksi dengan baik (fibrilasi atrium).
- Mengkoordinasi signal listrik antara serambi dan bilik jantung.
- Mengkoordinasi signal listrik antara kedua bilik jantung (CRT) yang digunakan untuk mengobati gagal jantung.
- Mencegah gangguan irama jantung yang berbahaya seperti sindroma Brugada (alat ICD).
Berita Terkait
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
Benarkah Gangguan Irama Jantung Bisa Picu Stroke? Dokter Ungkap Penyebab dan Gejalanya
-
Teknologi Ablasi Modern Tawarkan Solusi Efektif Atasi Gangguan Irama Jantung Tak Beraturan
-
Deg-Degan Saat Istirahat hingga Nyeri Dada Tanda Aritmia Jantung? Ini Penjelasan Dokter!
-
Sempat Kolaps di Lapangan, Kondisi Jantung Bikin Karir Edoardo Bove Berakhir
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun