SuaraBali.id - Gubernur Bali Wayan Koster bongkar ada rumah sakit segaja vonis pasien terinveksi COVID-19. Padahal pasien itu tidak terinfeksi Covid-19.
Koster awalnya menerangkan penambahan kasus baru Covid-19 di Bali yang masih terkendali.
Kemudian, untuk tingkat kesembuhan mencapai 90,96 persen, dan tingkat kematian terkendali dan cenderung menurun.
Saat ditanya penyebab angka kematian pasien positif Covid-19 yang meninggal di Bali, ia menyebutkan bahwa rata-rata karena penyakit bawaan.
"Sejak dari dulu sejak muncul Bulan Maret. Secara umum yang meninggal karena penyakit bawaan. Bahkan, ada yang meninggal bukan pasien Covid-19 dimasuk-dimasukin meninggal karena Covid-19. Padahal, udah masuk rumah sakit bukan karena Covid-19. Tiba-tiba meninggal diswab. Itu banyak kayak begitu," kata Koster di Denpasar, Bali, Selasa (5/1/2021).
Saat ditanya, rumah sakit mana saja yang melakukan hal tersebut, Koster mengatakan tidak bisa disebutkan satu-satu dan itu sudah kasus lama.
"Banyak, tidak (bisa) diterangkan satu-satu hampir setiap rumah sakit ada begitu," ungkapnya.
Saat ditanya, apakah pihak yang melakukan tindak tersebut akan ditindak, pihaknya menyampaikan bahwa kasus itu sudah lama.
"Tidak (ditindak) sudah lewat, masak orang sudah dikuburan diributin. Tidak ada (penindakan hukum) itu sudah lama," ujar Koster.
Baca Juga: Filipina Kaji Tes Covid-19 Menggunakan Air Liur, Klaim 99 Persen Efektif
Sementara di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya saat ditanya soal hal tersebut pihaknya menerangkan, bahwa yang dimaksud Gubernur Koster tidak menyalahkan pihak rumah sakit.
"Mungkin maksud Bapak Gubernur, ada yang meninggal misalnya di Jalan. Kan begitu, ternyata setelah diswab ternyata positif begitu maksudnya. Atau di sana, masuk rumah sakit dengan kasus yang lain karena meninggal keluarga minta diswab ternyata positif itu maksudnya Bapak Gubernur bukan menyalahkan rumah sakit," ujar Suarjaya.
Berita Terkait
-
Jaring Talenta Pesepak Bola U-17, Trofi Soekarno Cup Berlapis Emas, Ini Maknanya
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun