
SuaraBali.id - Pejabat di Indonesia memang suka dengan upacara seremoni, bahkan pengiriman Vaksin COVID-19 pun harus pakai upacara. Hal itu bikin netizen naik pitam.
Sebab upacara pengiriman vaksin Covid-19 itu dinilai tidak penting. Videoupacara pengiriman vaksin Covid-19 viral. Warganet mengkritik seremoni pelepasan vaksin ke sejumlah daerah tersebut.
Publik menilai bahwa pengiriman vaksin Covid-19 dengan menggelar upacara merupakan hal yang tidak terlalu penting di tengah kondisi darurat pandemi virus corona.
Pemerintah dikabarkan sudah mulai mendistribusikan vaksin Sinovac dari China ke sejumlah daerah di Indonesia.
Baca Juga: Disiarkan Live, Jokowi Disuntik Vaksin Corona Pada 13 Januari
Seiring dengan hebohnya kabar tersebut, viral di media sosial sebuah video yang merekam momen upacara pengiriman vaksin Covid-19.
![Anggota Brimob Polda Bali melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 Sinovac setibanya di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Denpasar, Bali, Selasa (5/1/2021). [ANTARA FOTO]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/05/59759-vaksin-covid-19.jpg)
Video itu dibagikan oleh pemilik akun Twitter @vintenas pada Selasa (5/1/2021).
"Hanya di Indonesia ada upacara pengiriman vaksin," ujarnya disertai emoji tepuk jidat, seperti dikutip Suara.com.
Dalam video berdurasi 1 menit 47 detik yang dibagikan, terlihat sekelompok orang dari pihak penyalur vaksin Covid-19 berkumpul di depan gedung.
Ternyata mereka tengah melakukan upacara pelepasan-penerimaan perdana vaksin Covid-19.
Baca Juga: EUA Vaksin Covid-19 Tak Kunjung Terbit, BPOM: Data Sedang Dianalisis
Hal itu terungkap saat salah seorang pria di sana memberikan sambutan yang menjelaskan maskud kegiatan itu dilangsungkan.
"Bapak ibu semua, pada sore ini, pas azan ashar, kita akan melakukan pelepasan penerimaan perdana vaksin Covid-19 ke 14 provinsi. Kami mohon doa restu semoga apa yang dimulai hari ini adalah awal dari usaha kita untuk bisa mengakhiri pandemi Covid-19 ini. Dengan mengucapkan Bismillah, maka penerimaan vaksin Covid-19 dimulai," ujar pria itu.
Pidatonya ditutup dengan pengibaran bendera yang menjadi tanda kendaaraan pembawa vaksin Covid-19 boleh melintas.
Tidak lama berselang, satu per satu truk pengangkut vaksin Covid-19 melintas, dikawal oleh kendaraan Gegana.
Tertulis di badan truk, "vaksin produksi PT Biofarma Bandung".
Kekinian, video itu telah tembus ratusan ribu kali disaksikan. Adanya upacara itu pun menuai berbagai komentar. Banyak warganet melempar kritikan pedas.
"Gak menisan acara peletakan batu pertama nang geger e pasien covid a bos? [Tidak sekalian acara pelatukan batu pertama di punggung pasien Covid-19?--Red]," ujar @pakantono.
"Emang gak bisa ya lu bekerja dalam diam tuh. Capek gue jadi rakyat," balas @irfanmaruff.
"Karena kita hidup di republik jargon. Semua harus serba ada seremoninya," timpal @septiandhiw.
"Pejabat Indonesia ini terobsesi banget sih pakai seremoni yang gak penting. Belum loh foto-foto nanti gak pakai masker, foto sesuai protokol," sahut @santriosoediro pedas.
"Ya gimana ya, wong awal-awal outbreak aja pemerintah sibuk jadiin penyintas sebagai 'duta corona' tanpa ngasih kebijakan preventif sebagaimana regulator seharusnya. Jadi kalau ada beginian, pura-pura kaget aja deh," kirtik @neng_adems.
Untuk melihat video perayaan pengiriman vaksin Covid-19 tersebut, klik DI SINI.
Pendistribusian Vaksin Covid-19
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari PT Bio Farma, Bambang Herianto mengatakan vaksin Covid-19 sudah didistribusikan ke seluruh dinas kesehatan provinsi, namun baru sebanyak 1,2 juta dosis yang diimpor pada 7 Desember 2020 lalu.
"Vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk produk jadi, yang tiba di Indonesia pada 7 Desember 2020 sudah mulai didistribusikan dari Bio Farma ke seluruh Provinsi di Indonesia. Pengiriman vaksin ini, tanggal 3 Januari 2021 hingga tanggal 5 Januari 2021," kata Bambang saat dihubungi Suara.com, Selasa (5/1/2021).
Sementara, 1,8 juta dosis Vaksin Sinovac yang baru tiba 31 Desember 2020 masih dilakukan pengujian mutu terlebih dahulu.
Bambang merinci, pada tanggal 3 Januari 2021 telah dikirimkan ke 14 provinsi sejumlah 401.240 vial, dan tanggal 4 Januari 2021 telah dikirim ke 18 provinsi sejumlah 313.000 vial.
"Untuk pendistribusian dari provinsi ke masing-masing daerah, akan dilakukan oleh dinas provinsinya," jelasnya.
Dia menegaskan, meskipun Vaksin Sinovac sudah didistribusikan, penggunaannya tetap harus menunggu Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization) dari Badan Pengawas Obat dan Makana
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- 7 Produk Viva Ampuh Hilangkan Flek Hitam: Wajah Cerah, Harga Ramah Mulai Rp13 Ribuan
- Apa Hukum Gagal Bayar Pinjol Legal OJK 2025? Bikin Nama Buruk hingga Terancam Pidana!
- Pascal Struijk Tak Ada di Skuat Leeds United, ke Indonesia Urus Naturalisasi?
- CEK FAKTA: Kabar Program Pembuatan SIM Gratis Tahun 2025
Pilihan
-
Kenapa Carlos Pena Dipecat Persija Jakarta?
-
Monolog Paramita: Kisah Ontosoroh Modern dari Panggung Teater untuk Indonesia Masa Kini
-
Bye-bye! Magic The GOAT Ronaldo dan Lionel Messi Sudah Hilang
-
Mengulik Geely Geome Xingyuan, Mobil Terlaris di China yang Bakal Tantang Wuling Binguo di Indonesia
-
BREAKING NEWS! Persija Jakarta Pecat Carlos Pena, Ini Penggantinya
Terkini
-
No Tipu-tipu, Intip Saldo DANA Kaget Malam Ini, Jangan Tergoda Link Tak Jelas
-
Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Bali Akan Patuhi Larangan Botol Plastik
-
Mau Tahu Nama-nama Pemenang BRImo FSTVL 2024? Cek di Sini
-
Kim Soo Hyun di Ambang Kebangkrutan, Pengiklan Mulai Gugat Ganti Rugi
-
Setahun Naik 500.000 Pelanggan, Pertumbuhan Indosat Bali Nusra Tertinggi Se-Indonesia