
SuaraBali.id - Perubahan dalam pola pembelajaran dirasakan oleh seluruh lapisan pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini (PAUD).
Jika sebelumnya guru berperan besar dalam proses pembelajaran, pandemi mengubah porsi orang tua menjadi lebih besar karena pembelajaran jarak jauh.
"Saat pandemi, pihak pengajar mendampingi orang tua menjalankan peran guru di rumah," kata Pengajar TPA Khadijah Islamic Day Care Zilmi Tri Rahma Yunita dalam diskusi daring tentang inovasi dan kreasi PAUD dalam menyukseskan pembelajaran sehat di era adaptasi kebiasaan baru yang digelar Geliat Universitas Airlangga (Unair) bersama UNICEF, baru-baru ini.
Zilmi mengatakan sejak awal Maret, pihaknya sempat kebingungan ketika pandemi mulai masuk ke Indonesia.
Baca Juga: Hoki! Dipecat karena Pandemi, Pria Ini Malah Menang Lotere Rp 3,5 M
Bahkan, penitipan anak sudah tidak bisa dilakukan, sehingga pihaknya pun mencari pembelajaran terbaik yang aman bagi anak untuk dilaksanakan.
Menurutnya, saat pandemi, pembelajaran yang terbaik adalah pihak pengajar mendampingi orang tua menjalankan peran guru di rumah.
Ia melanjutkan pihaknya juga memberikan stimulus perkembangan melalui tugas yang sudah tersusun, termasuk bekerja sama dengan orang tua untuk memaksimalkan perkembangan selama belajar di rumah.
Kegiatan belajar pun dilakukan melalui aplikasi zoom sebanyak 3-4 kali dalam sepekan dengan durasi 30-40 menit tiap sesi.
"Kami juga memahami orang tua yang bekerja. Makanya kami juga sediakan jam belajar malam hari," katanya.
Baca Juga: Beruntung, Pria Ini Menang Lotere Rp 3,5 M Setelah Dipecat Saat Pandemi
Selain itu, katanya, pihaknya juga membuat story telling, senam, serta dancing bagi peserta didik untuk terus mengembangkan motorik anak.
Bahkan, daring mengaji juga dilakukan, sehingga tidak hanya pelafalan saja, tapi juga ada hasil karya yang dibuat oleh anak-anak.
"Tugas juga dilakukan melalui keterangan tulisan dan video. Mengasah motorik dengan menggunting, mengasah kemandirian dan empati dengan pekerjaan rumah sederhana, seperti melipat pakaian dan membuat kemampuan seni dengan membuat layang-layang," ujarnya.
Ketua Badan Kerja Sama dan Manajemen Pengembangan (BKMP) Universitas Airlangga (Unair) Dr Eko Supeno mengatakan dengan adanya kreasi dan inovasi yang dilakukan pengelola PAUD bisa membuat anak-anak lebih waspada. Mereka juga memiliki perilaku yang peduli dalam situasi pandemi saat ini.
"Kita masih saja melihat ada yang melanggar dan abai terhadap protokol kesehatan di jalan-jalan. Langkah kreatif Bunda PAUD akan menjadi pencerahan buat anak-anak," katanya.
Child Survival and Development (CSD) Specialist UNICEF dr. Armunanto, M. PH mengatakan, era kebiasaan baru harus benar-benar dijalani dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, kata dia, pihaknya menyadari kalau berkerumun itu menjadi kebiasaan lama masyarakat.
"Tapi harus diubah kebiasaan itu, kalau tidak situasi pandemi ini tidak kunjung reda. Penerapan 3M dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan harus benar-benar dilakukan," katanya.
Ia menambahkan kondisi itu pun harus dilakukan pada proses pembelajaran untuk anak-anak, termasuk adanya kreasi dan inovasi untuk terus menarik dalam pembelajaran.
"Dengan kebiasaan baru tersebut, iman dan imun kita bisa tercapai, sehingga kita tetap sehat dan bugar," katanya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Rayakan International Womens Day, WEWAW Ajarkan Guru PAUD Membuat Materi Belajar dengan AI
-
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini: Pantas Ria Ricis Rela Bayar Rp13 Juta per Bulan demi Sekolah Moana
-
Moana Anak Ria Ricis PAUD di Mana? Biaya Sekolahnya Tembus Rp13 Juta per Bulan Bikin Netizen Syok
-
Pentingnya Pendidikan Sejak Dini dalam Buku Pengembangan Pembelajaran PAUD
-
Viral Tabungan Bocah PAUD Capai Rp30 Juta, Publik Curiga Soal Sumber Uangnya
Terpopuler
- Joey Pelupessy Mengeluh Usai Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa...
- Apa Hukum Gagal Bayar Pinjol Legal OJK 2025? Bikin Nama Buruk hingga Terancam Pidana!
- 7 Produk Viva Ampuh Hilangkan Flek Hitam: Wajah Cerah, Harga Ramah Mulai Rp13 Ribuan
- CEK FAKTA: Kabar Program Pembuatan SIM Gratis Tahun 2025
- Pascal Struijk Tak Ada di Skuat Leeds United, ke Indonesia Urus Naturalisasi?
Pilihan
-
Monolog Paramita: Kisah Ontosoroh Modern dari Panggung Teater untuk Indonesia Masa Kini
-
Mengulik Geely Geome Xingyuan, Mobil Terlaris di China yang Bakal Tantang Wuling Binguo di Indonesia
-
BREAKING NEWS! Persija Jakarta Pecat Carlos Pena, Ini Penggantinya
-
Wonogiri Geger! Jasad Wanita Ditemukan Dicor, Diduga Korban Pembunuhan
-
5 Skuter Matic Murah di Bawah Rp 20 Juta, Solusi Pekerja Keras dan Mobilitas Ngirit
Terkini
-
No Tipu-tipu, Intip Saldo DANA Kaget Malam Ini, Jangan Tergoda Link Tak Jelas
-
Kejuaraan Dunia Panjat Tebing di Bali Akan Patuhi Larangan Botol Plastik
-
Mau Tahu Nama-nama Pemenang BRImo FSTVL 2024? Cek di Sini
-
Kim Soo Hyun di Ambang Kebangkrutan, Pengiklan Mulai Gugat Ganti Rugi
-
Setahun Naik 500.000 Pelanggan, Pertumbuhan Indosat Bali Nusra Tertinggi Se-Indonesia