Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Kamis, 03 Desember 2020 | 20:17 WIB
Pelaku begal payudara di Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali diringkus. (dok.Polres Tabanan)

SuaraBali.id - Pelaku begal payudara yang belakangan meresahkan warga Pupuan, Tabanan, Bali ditangkap polisi Rabu (3/12/2020).

Pelaku berinisial I Putu APP (20) alias Doni. Tak tanggung-tanggung, dalam sehari ada 4 perempuan yang menjadi korban.

Pelaku merupakan seorang residivis yang baru keluar dari LP Tabanan pada bulan Juli 2020 karena mendapat asimilasi. Ia sempat tersandungkasus yang sama di wilayah Kediri Tabanan tahun 2019.

Pelaku tega membegal payudara wanita karena ingin menyetubuhi, di samping terpengaruh arak.

Baca Juga: Asyik Bersepeda & Lari Pagi, 2 Cewek Jadi Korban Begal Payudara di Bintaro

"Saat peristiwa tanggal 30, tidak ada pengakuan tersangka menonton film (porno). Cuma sempat minum-minuman (jenis) arak. Motif dia ingin menyetubuhi," ujar Kanit Reskrim Polsek Pupuan Aipda I Made Putra Jaya dalam keterangannya, Kamis (3/12)

Saat melancarkan aksinya, pelaku mengendarai motor untuk membuntuti hingga mengejar korban di pagi hari. Kondisi korban yang mengalami pelecehan ada yang sampai luka-luka dan trauma.

Ilustrasi penangkapan.

"Korban merasa trauma untuk keluar (rumah), dan meminta agar pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya," sambungnya.

Sementara empat wanita yang menjadi korban pelecehan masing-masing berinisial WADS (27), WS (46), KWS (32) dan MS (38). Mereka mengalami pelecehan seksual di hari yang sama, Senin lalu.

Korban pertama ialah WADS saat sekira pukul 03.45 WITA, korban dalam perjalanan pulang dengan mengendarai sepeda motor dari membeli bunga di Pasar Pupuan. Tiba-tiba dibuntuti pelaku, dipepet hingga terjatuh.

Baca Juga: Dapat Bisikan Gaib, Alasan Begal Payu Dara Beraksi di Surabaya

Saat itu, pelaku hendak memperkosa korban di jalan dan terhenti karena korban teriak dan minta tolong.

Korban kedua ialah WS di hari yang sama pada pukul 04.00 WITA. Korban juga dalam perjalanan pulang mengendarai sepeda motor dari membeli bunga di Pasar Pupuan.

Selanjutnya, dibuntuti oleh pelaku dan sampai di TKP di Banjar Dinas Mertasari, Desa Pujungan, dipepet oleh pelaku menggunakan sepeda motor. Korban jatuh ke selokan dengan posisi tengadah.

Ilustrasi pelecehan seksual (Suara.com/Ema Rohimah)

Kemudian saat posisi jatuh itu korban ditindih pelaku. Karena korban terus melawan dan meronta selanjutnya pelaku membekap mulut korban dan memukul keningnya berulang dengan tangan mengepal. Namun saat itu tangan korban tidak sengaja menyenggol klakson sepeda hingga berbunyi.

"Dan membuat pelaku takut dan lari ke arah timur. Selanjutnya, korban ditolong oleh warga sekitar dan kemudian datang suaminya mengajak pulang dan berobat," jelasnya.

Selanjutnya, korban ketiga ialah KWS . Sara dalam perjalanan hendak berjualan di pasar Padangan, Tabanan dengan mengendarai sepeda motor, korba dibuntuti pelaku dari depan Toko Cinta Aksesoris dan sampai di depan SPBU.

Setelah korban berhent pelaku berusaha meremas payudara korban. Saat hendak menyelamatkan diri, pelaku menarik baju dan jaket korban hingga terjatuh dan luka di lutuk. Korban mendorong pelaku sampai rebah sehingga bisa melepaskan diri dan berlari.

"Namun tetap dikejar karena ada sepeda motor dan mobil lewat pelaku melepaskan korban dan pelaku menuju arah Desa Padangan sedangkan korban menelepon suaminya untuk menjemputnya," jelasnya.

Sementara, korban terakhir ialah MS di hari yang sama sekitar pukul 04.30 WITA. Saat itu sekitar pukul 04.30 Wita, korban berangkat dari rumahnya untuk berjualan ke Banjar Dinas Baletimbang dan Banjar Dinas Pasut, Tabanan, Bali, dengan mengendarai sepeda motor sambil membawa barang dagangan.

Sesampainya di Kebon Kelod, korban melihat pelaku menyeberang jalan ke arah korban sehingga sempat tertabrak.

Kemudian, korban terjatuh saat itu pelaku mendekati korban dengan tangan memegang payudara dan kemaluan korban. Sontak korban melakukan perlawanan dengan cara menendang dan berteriak minta tolong yang membuat pelaku takut dan pergi ke arah selatan.

"Sedangkan korban tetap diam di sana sambil menelepon suami dan teman-temannya. Kurang lebih 10 menit mereka datang dan membantu korban dan mengantarkanya untuk melapor ke Polsek Pupuan," pungkasnya.

Kontributor : Silfa

Load More