SuaraBali.id - Hampir setahun ini, seekor monyet liar atau bojog telah membuat resah warga Desa Batubulan Kangin, Kecamatan Sukawati, Bali. Lincah melompati atap rumah warga, satwa setinggi sekitar 1 m ini tak jarang memporakporandakan kebun hasil tanam penduduk sekitar.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Perbekel Batubulan Kangin, I Wayan Alit P Atmaja menyatakan bahwa benarnya ada satwa liar seekor monyet berkeliaran di Desa Batubulan Kangin.
"Sudah lebih dari setahun rasanya ada monyet liar itu. Cukup besar, sudah tidak takut manusia. Malahan galak dengan memperlihatkan gigi. Kami khawatir menyerang warga," jelasnya.
Adapun tanaman warga yang dirusak si monyet adalah pohon pisang.
Baca Juga: Monyet Liar Serbu Kota Suci Mekkah
"Bahkan buah masih hijau sudah habis dicuri. Warga tidak pernah menikmati hasil panen," tutur I Wayan Alit P Atmaja yang dibenarkan Kelihan Banjar Kenanga dan Kelihan Banjar Buda Ireng.
"Jam lima pagi biasanya lewat di rumah Tiyang. Siang sudah liar. Sangat meresahkan, menakut-nakuti anak-anak. Sulit mencari jejaknya," imbuh Kelihan Banjar Buda Ireng, Nyoman Subawa.
Ia melanjutkan bahwa warga tidak berani menembak karena adanya aturan dari Awig-awig Desa Adat Batuyang, Desa Batubulan Kangin.
"Awig-awig tidak memperbolehkan menembak satwa. Sehingga tidak ada yang berani. Termasuk burung, landak dan hewan lain," jelasnya sembari menyebutkan pihak BKSDA pernah datang ke lokasi guna menjinakkan si monyet.
"Caranya diberi pisang berisi obat bius. Tapi bojog ini lebih cerdik, pisang berisi obat itu tidak dimakan. Sehingga gagal ditangkap sampai sekarang. Pernah juga dibawakan tulup, ternyata kalah cepat dengan gerak si monyet," ungkapnya.
Baca Juga: Curi Makanan dan Pakaian Warga, Kawanan Monyet Mendadak Serbu Bandung Barat
Senada diungkapkan Kelihan Banjar Kenanga, I Wayan Suparta. Bahkan di rumahnya sendiri, satwa liar itu kerap berulah.
"Kami minta tolong, kalau ada tim yang berwenang mohon ditindaklanjuti. Karena warga di sini tidak berani menembak mati," ujarnya.
Warga Banjar Buda Ireng, Made Sukartha menambahkan bahwa keberadaan monyet ini kembali meresahkan sejak seminggu.Ia sendiri sudah melihat si satwa liar itu pada Sabtu (21/11/2020).
Bojog itu masuk ke rumah penduduk dan bertengger di genteng rumah warga.
Saat salah seorang warga mengusirnya menggunakan bambu atau dalam bahasa setempat dikenal sebagai "joan", si monyet menunjukkan kegarangannya dan menyeranga, sehingga warga menjadi takut.
Si monyet liar itu datang ketika lapar pada pagi hari, dan malam harinya itu diduga tidur di pepohonan sebelah timur banjar setempat.
Sukartha, mantan anggota DPRD Gianyar ini minta kepada petugas BPBD Kabupaten Gianyar dan instansi terkait untuk menangkap monyet tadi karena sudah meresahkan warga.
Kelias balik, tiga tahun lalu, warga jpernah resah oleh kemunculan monyet yang menyerang dan melukai warga Desa Batuyang, Sukawati.
"Dulu di Desa Batuyang, ada kera masuk ke permukiman penduduk dan menyerang warga, sehingga warga sekarang menjadi trauma. Untuk itu, kami mohon bantuan petugas BPBD Gianyar dan instansi terkait untuk menangkapnya," harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Plt BPBD Kabupaten Gianyar, Ngakan Dharma Jati menyatakan pihaknya belum mendapat laporan dari bawah terkait kemunculan seekor monyet di perumahan penduduk.
Atas informasi ini, pihaknya menunjuk anak buahnya untuk mengeceknya ke lapangan, untuk selanjutnya akan melakukan koordinasi dengan BKSDA.
"Saya perintahkan untuk mengecek ke lapangan dulu, untuk selanjutnya koordinasi dengan pihak KSDA untuk langkah selanjutnya," tutup Plt BPBD Gianyar.
Berita Terkait
-
Stasiun Karet Akan Ditutup Februari 2025, Penumpang KRL Ini Mulai Resah
-
Ulasan Buku Kita Juga Perlu Resah: Semua Orang Pasti Pernah Merasakan!
-
Kenali dan Hargai Diri Sendiri Lewat Buku Bertajuk Kita Juga Perlu Resah
-
Adab Kepsek SMAN 65 Jakbar Bikin Resah Guru-Murid, Sudindik Jakbar Turun Tangan Selidiki Masalahnya
-
Kerap Ditemukan Alat Kontrasepsi, Warga Resah Banyak Remaja Nongkrong di RPTRA Kampung Baru Hingga Larut Malam
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
-
Drawing Grup Piala Dunia U-17 2025: Timnas Indonesia U-17 Bertemu Brasil hingga Ghana?
-
Polresta Solo Apresiasi Masyarakat Manfaatkan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
-
Bahaya! JP Morgan Soroti Pernyataan Blunder Pejabat RI, Terbukti IHSG dan Rupiah Anjlok
Terkini
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram