Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 01 November 2020 | 10:43 WIB
Ilustrasi kandang domba. [Dok. Sukabumi Update]

SuaraBali.id - Sri Mulyani tinggal di kandang domba. Awalnya Sri Mulyani yang berusia 35 tahun itu tinggal bersama suaminya, Dadang Jaka Umbara (39 tahun) dan anaknya yang berusia 1 tahun.

Sri Mulyani selama ini mengontrak di kawasan Pasirangin, Sukabumi, Jawa Barat. Di sana mereka ngontrak per bulan Rp350 ribu.

Perempuan berusia 35 tahun itu tak mampu bayar kontrakan sebesar Rp 350 ribu.

Namun memasuki bulan kelima tidak mampu bayar, akhirnya cari kontrakan yang lebih murah. Keluarga tersebut pindah ke kontrakan baru dengan harga yang lebih murah dan hanya satu kamar, bayar per bulan Rp 150 ribu.

Baca Juga: Sri Mulyani Tinggal di Kandang Domba, Jatuh Miskin Suami Tak Punya Kerjaan

Namun di kontrakan baru itu pun hanya kuat dua bulan. Memasuki bulan ketiga, sudah tidak mampu bayar. Karena selepas tidak ngojek, Edo jadi buruh serabutan.

Sri Mulyadi (kanan) menggendong anaknya saat masih menghuni kandang domba. [sukabumiupdate.com]

Akhirnya keluarga itu pindah ke saung sawah yang jauh dari permukiman warga, sambil berkebun.

Dari situlah semuanya bermula. Dua bulan keluarga Edo menghuni saung, ada warga yang mengetahui bahwa mereka tinggal di tempat yang kurang layak.

Ada warga yang mengetahui serta mengajak pindah keluarga itu ke Kampung Jelebud, namanya pak Apan.

Dia menyuruh tinggal di rumahnya sekalian mengurus domba. Akan tetapi mungkin pemikiran suami Sri, kalau tinggal di rumah harus bayar, akhirnya dia tinggal di kandang domba.

Baca Juga: Alhamdulillah, Sri Mulyani Tak Lagi Tinggal di Kandang Domba

Warga pun melapor kisah itu ke polisi. Polisi pun cek.

Bhabinkamtibmas Desa Jampang Tengah Brigadir Sugiarto langsung melihat keluarga Sri Mulyani ke lokasi.

Saat ia melihat salah satu anak Edo yang juga berusia sama dengan anaknya, tengah menggambar di dalam kandang domba.

"Pada hari pertama saya bantu materi saja, dan hari kedua berkoordinasi bersama pimpinan, Babinsa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, serta Pemdes Jampang Tengah. Akhirnya kami sepakat mendirikan rumah layak huni dengan swadaya untuk keluarga tersebut," beber Sugiarto.

Bersama Brigadir Sugiarto, pasutri Dadang Jaka Umbara (39 tahun) dan Sri Mulyani (35 tahun) asal Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi huni rumah baru hasil gotong royong. | Sumber Foto: Istimewa/Sukabumiupdate.com

Keluarga Dadang sebelumnya tak terdata dalam program pembangunan rutilahu lantaran merupakan warga yang baru pindahan.

Selain itu, lanjut Sugiarto, salah satu kendala juga, keluarga ini tak memiliki lahan untuk dibangunkan rumah.

"Maka saya belikan lahan tak jauh dari kandang domba, biar nantinya sambil mengerus domba. Luasnya kurang lebih 40 meter persegi. Ada beberapa donatur juga yang ikut menyumbang hingga akhirnya bisa dibangun rumah layak huni 6x4 meter berkat gotong royong warga dan pemerintah setempat," pungkas Sugiarto.

Kini, pasutri itu bisa tinggal di rumah yang layak huni. Dadang dan Sri Mulyani pun tak perlu pusing untuk membayar uang sewa bulanan.

Bisa nafas lega

Namum kini pasutri itu bisa bernafas lega. Setelah sekian tahun hidup berpindah-pindah bahkan sempat tinggal bersama domba, Dadang dan Sri Mulyani kini dapat tinggal di rumah layak huni.

Keluarga itu bakal menempati rumah baru mereka di Kampung Jelebud RT 04/02 Desa Jampang Tengah, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.

Rumah itu akan ditempati Sri dan Dadang berserta anaknya Ade Lestari (1 tahun).

Load More