SuaraBali.id - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak warga untuk kembali menghidupkan sektor pariwisata di tengah pandemi.
Ia berharap pelaku pariwisata, khususnya yang ada di destinasi wisata mulai menggeliatkan aktivitasnya.
Menurutnya hal ini menarik minat dan kepercayaan wisatawan untuk kembali datang ke Pulau Dewata.
Bukan tanpa sebab, pria yang karib disapa Cok Ace tersebut berkaca dari cerita yang belum lama ini didapatkannya.
"Saya mendengar cerita warga Jakarta yang baru-baru ini datang ke Bali dan kecewa karena gagal membeli kerajinan di Pasar Seni Ubud karena toko-toko di pasar tersebut tutup,"ujarnya dalam acara Simakrama Kepariwisataan dalam Tatanan Kehidupan Bali Era Baru, di Objek Wisata Tanah Lot, Tabanan, Selasa (27/10) malam.
Pengalaman ini membuat tokoh Puri Ubud ini mengajak para pelaku usaha di destinasi wisata untuk kembali beraktivitas.
"Menurut saya terutama di sini, Tanah Lot dan sepanjang Jalan Tanah Lot kalau memungkinkan mari kita mulai menggeliatkan usaha ini," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Ia mengatakan, pelaku usaha bisa buka sampai pukul 18.00 Wita atau kalau di daerah yang wisatawannya ada sampai malam bisa buka sampai pukul 20.00 Wita, sehingga ada kehidupan yang nampak, ada kerapian dan kebersihan.
"Saya harap di Tabanan mungkin nanti dengan Dinas Pariwisata hidupkanlah, geliatkanlah. Kalaupun tidak dapat jualan jangan kita menyerah, besok buka lagi, sapu lagi, jualan baju, rapi kan bajunya, jualan patung, dibersihkan patungnya. Jangan sampai ada debu," sambungnya.
Baca Juga: Pemerintah Akan Buka Program Work From Bali, Seperti Apa?
Di sisi lain, kata Cok Ace, belajar dari pengalaman di China, saat ini kunci dalam pengendalian Covid-19 adalah kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan. Dengan belum adanya obat dan vaksin, masker adalah "senjata" utama untuk mengendalikan penyebaran Covid-19..
"Jadi. saya mohon teman-teman semua yang ada di Tabanan (untuk memakai masker, red) apalagi sudah ada surat edaran Gubernur tentang keharusan menggunakan masker. Saya kira ini yang menjadi momentum untuk kita semua peduli kepada lingkungan," ujarnya.
Lebih lanjut, Wagub Cok Ace pun menyayangkan mendengar oknum yang menyelenggarakan kegiatan di restoran, kafe dan klub yang mengabaikan protokol kesehatan.
Ia menilai, tindakan ini justru merugikan objek wisata sehingga oknum oknum ini perlu diingatkan agar tidak merugikan semua insan pariwisata di Bali. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu