Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 23 Oktober 2020 | 07:38 WIB
Brosur yang tertempel di tiang tepat di depan Kantor Partai Demokrat, Denpasar, Selasa (21/10/2020). (Antara/Ayu Khania Pranisitha)

SuaraBali.id - Polda Bali kesulitan mencari pembuat dan penyebar poster ajakan berbuat rusuh dan penjarahan yang meresahkan masyarakat Kota Denpasar. Pelaku hingga kini belum ditemukan.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi mengatakan, mengenai poster ajakan anarkisme itu belum ada saksi yang dipanggil.

Dia juga belum bisa menduga siapa pelakunya. Bahkan pihaknya sudah mencari keterangan dari kelompok Bali Tidak Diam yang tertera di kertas. Namun dari hasil sementara mereka (Bali Tidak Diam) membantahnya.

"Saat ini kami masih terus menyelidiki. Jika sudah ditemukan siapa pelakunya, maka kami akan proses hukum. Sementara dari pihak yang mengatasnamakan di poster tersebut kita sudah cari informasi, ternyata bukan mereka," kata Syamsi.

Baca Juga: Beredar Poster Ajakan Rusuh di Bali, Polisi Turun Tangan

Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengakui, pihaknya terus mengusut kasus tersebut.

Dia menduga, poster tersebut bertujuan untuk menebar teror kepada masyarakat Bali. Meski begitu, pihaknya mengaku tidak gentar terhadap upaya teror tersebut.

"Ini tujuannya hanya untuk teror terhadap masyarakat. Namun, saya pastikan saya tidak gentar. Dan kami terus melakukan pemantauan terhadap kegiatan masyarakat," ujarnya saat ditemui usai melakukan pengamanan aksi unjuk rasa menolak Omnibuslaw di Depan kampus Unud Denpasar, Kamis, (22/10/2020).

Lebih lanjut, Golose menambahkan, selain fokus melakukan pencarian pelaku, dirinya juga menegaskan, bahwa ada hal yang lebih penting untuk dipikirkan agar bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.

Apalagi menurutnya, Bali sangat terdampak pandemi Covid-19 baik dari sektor ekonomi dan kesehatan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini, Kamis 22 Oktober 2020

Oleh karenanya, segala tindakan persuasif dan preventif dilakukan. Salah satunya dengan pengamanan unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan buruh yang baru saja berlangsung.

"Misalnya aksi demo sekarang, kami lebih melakukan tindakan preventif yang bersifat persuasif. Hal ini dibuktikan dengan lebih banyaknya personil kepolisian ketimbang yang demo," ujarnya.

Sebelumnya, beredar poster bernada provokatif yang dipasang di sejumlah titik Denpasar. Poster tersebut tertulis ajakan berbuat kerusuhan berupa 'Serang, Hancurkan, Jarah dan Bakar'.

Dalam poster tersebut juga tertera tulisan yang mengatasnamakan Bali Tidak Diam. Namun saat dikonfirmasi, aliansi Bali Tidak Diam menegaskan tidak pernah mencetak poster tersebut.

Kontributor : Sultan

Load More