Pebriansyah Ariefana
Minggu, 04 Oktober 2020 | 13:33 WIB
Rachel Maryam melahirkan (Instagram/Mulan Jameela)
Rachel Maryam melahirkan (Instagram/Mulan Jameela)

Berdasarkan Manual MSD, umumnya melahirkan akan kehilangan sekitar satu liter darah selama dan setelah melahirkan melalui vagina.

Darah hilang karena sebagian pembuluh darah terbuka saat plasenta terlepas dari rahim. Kontraksi rahim membantu menutup pembuluh ini sampai pembuluh bisa sembuh.

Sedangkan kelahiran sesar menghasilkan sekitar dua kali lipat kehilangan darah dibandingkan persalinan pervaginam, sebagian karena persalinan membutuhkan sayatan di rahim, dan banyak darah yang dipompa ke rahim selama kehamilan.

Kehilangan darah dianggap berlebihan jika salah satu dari hal berikut terjadi dalam waktu 24 jam setelah melahirkan:

  • Lebih dari 2 liter darah hilang.
  • Sang ibu memiliki gejala kehilangan darah yang signifikan, seperti tekanan darah rendah, detak jantung cepat, pusing, kelelahan, dan lemas.
Unggahan Rachel Maryam [Instagram/@rachelmaryams]

Kehilangan darah yang berlebihan biasanya terjadi segera setelah melahirkan tetapi dapat terjadi paling lambat 1 bulan setelahnya.

Pada hari yang sama Surya mengatakan kondisi Rachel mulai membaik dan stabil.

"Tetapi alhamdulillah sekarang kondisinya sudah membaik, sudah mulai stabil lagi, tekanan darahnya sudah turun, sudah mulai stabil lah moga-moga sih," tandasnya.

Load More