Dengan menggunakan data dari Pemerintah Australia, RAI melacak lowongan pekerjaan yang diunggah lewat internet.
RAI menemukan ada lebih dari 45.000 lowongan kerja di kawasan pedalaman pada Agustus lalu.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan 14 persen lowongan pekerjaan dari bulan sebelumnya.
Bahkan di beberapa daerah pedalaman sebenarnya ada lebih banyak lowongan kerja dibandingkan sebelum perlambatan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Daerah-daerah ini pada umumnya adalah kawasan yang cukup kuat dengan sektor pertambangan dan pertaniannya," ujar Dr Houghton.
Ricky Banks, adalah warga Australia yang lahir dan dibesarkan di kota Canberra.
Baginya pindah ke kawasan pedesaan menimbulkan pergolakan dalam dirinya
Tetapi ketika bisnisnya di Queanbeyan, dekat Canberra runtuh, tukang listrik berusia 32 tahun ini mengatakan ia tidak punya pilihan.
"Saya memutuskan untuk meneruskan kehidupan saya dan pergi ke pedesaan dengan mencoba menggunakan keterampilan yang saya miliki," ujarnya.
Baca Juga: Tanpa Santan, Semur Daging dari Sapi Australia Siap Saji Hanya 30 Menit!
Dua minggu lalu dia pindah ke Wellington, sekitar 50 km dari Dubbo, New South Walles, untuk bekerja di pembangkit tenaga surya yang sekarang sedang dibangun.
Ia bekerja 76 jam seminggu, setidaknya selama 4 bulan ke depan.
"Ya, jam kerjanya memang panjang. Tetapi apakah Anda hanya ingin duduk di rumah dalam keadaan depresi dan sengsara? Atau ingin mencari uang dengan keluar dari rumah?” ujarnya.
Baginya, bagian tersulit adalah meninggalkan putrinya yang berusia enam tahun, yang masih tinggal di Canberra bersama mantan pasangan Ricky.
Dorongan agar warga pindah ke pedalaman
Profesor Paula Brough, pakar psikologi dari Griffith University, mengatakan kebanyakan orang percaya jika kota-kota besar "lebih menawarkan banyak peluang pekerjaan".
"Segala sesuatu mulai dari pertemanan, akses ke olahraga dan budaya, hingga pendidikan, ikut menentukan keputusan apakah seseorang mau pindah atau tidak," kata Profesor Brough.
Berita Terkait
-
12 Orang Tewas dalam Penembakan Massal Saat Perayaan Hanukkah di Australia
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Australia Berlakukan Larangan Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Tempat Wisata Sekaligus Bikin Anak Pintar di Bali
-
7 Penginapan Unik di Bali Bikin Liburan Akhir Tahunmu Makin Nyentrik!
-
Waspada! 4 Tips Anti-Ketipu Saat Sewa Motor Murah di Bali
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya