SuaraBali.id - Pernikahan dini sepasang remaja di Lombok Tenggah, Nusa Tenggara Barat viral di media sosial baru-baru ini.
Pasangan itu yakni S (15) dan NH (12). Sebelum menikah keduanya disebut masih berstatus sebagai pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pasalnya, pernikahan dini yang melibatkan aparat dusun setempat dan orang tua mempelai ini tidak dilaporkan ke dinas terkait alias menikah di bawah tangan.
Pernikahan itu dilangsungkan di Desa Pengejek Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (12/9/2020). Seusai menjadi suami, S kini berjualan sabun keliling untuk menyambung hidup.
Baca Juga: Viral Keluhan Wanita Kena Razia PSBB Gara-gara Turunkan Masker 2 Detik
Dikutip dari Beritabali.com, pihak mempelai pria yang awalnya 'dipaksa' menikah karena alasan kemalaman mengantarkan pulang mempelai wanitanya usia diajak jalan-jalan.
Kini berbalik, S tak bersedia dan merasa berat dipisahkan dari pasangan kodeq (kecil) nya tersebut.
Berawal dari perkenalan singkat S dengan NIH pada pertengahan Agustus 2020 lalu, dengan perantara seorang temannya.
Empat hari kenalan, S berinisiatif mengajak NH pergi jalan-jalan pada Rabu (9/9). Namun saat mengantar pulang, S diminta orangtua NH untuk menikahi putrinya.
Alasannya, S dianggap melanggar karena kemalaman mengantar pulang anak gadis mereka. S diajak jalan-jalan pada siang hari, dan baru diantar pulang pada pukul 18.30 WITA.
Baca Juga: Viral Pernikahan Anak di Lombok, KemenPPPA: Itu Dampak Pandemi Covid-19
"Karena pulangnya diantar sudah malam, orang tua ceweknya keberatan. Dan mengantar anak gadis mereka itu ke rumah S agar dinikahi karena malu," kata Ehsan, Kepala Dusun Montong Praje Desa Pengenjek Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah, kepada wartawan, Kamis (17/9).
Ehsan selaku Kadus mengaku sempat melarang dan berusaha agar pernikahan dini warganya tersebut tidak terjadi. Namun tidak ada kata mufakat karena orang tua mempelai wanita memaksa agar anak mereka dinikahkan untuk menghindari rasa malu.
"Alasan adat Sasak katanya, tidak boleh mengantar anak gadis orang pulang malam-malam," sambungnya.
Pernikahan pun akhirnya digelar, karena orang tua mempelai wanita menolak negosiasi dari keluarga mempelai pria yang datang ke rumah mereka.
Rahman orang tua mempelai pria kini dikabarkan dalam kondisinya drop, karena syok menerima kenyataan anak laki-laki mereka harus menikah dini.
"Orang tua mempelai perempuan bilang takut anak gadisnya dicap buruk di kampungnya. Makanya lebih baik dinikahi sekarang," ujarnya.
Saat pernikahan itu, S memberikan mahar uang Rp 2 juta ke NH. Namun kini S yang sudah berhenti sekolah, remaja itu bekerja sebagai penjual sabun keliling di pasar.
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Restoran di Jakarta untuk Wedding yang Intim dan Berkesan
-
Ulasan Buku 'Rumah Tangga itu Rumit, kalau Sederhana ya Rumah Makan'
-
Nikahi Gadis Keturunan Minangkabau, Ini Profil Keluarga Angga Yunanda di Lombok
-
Demi Privasi, Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Pakai Nama Samaran Buat Pesan Vendor
-
Aturan Tak Biasa di Pernikahan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon, Pantas Gak Ada yang Bocor
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Pedagang di Lombok Timur Diharap Tak Menjual Sembako ke Luar Daerah Jelang Ramadan
-
Ada Cupid Dan Cokelat Saat Hari Valentine di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Singapura Dan Jakarta Jadi Rute Terpadat di Bandara I Gusti Ngurah Rai
-
Cocoklogi Warganet, Temukan Akun Medsos Pelaku Penusukan Viral di Denpasar
-
Upah Harian Dipotong Rp 40 Ribu, Sopir Angkutan Siswa di Gianyar Protes