Scroll untuk membaca artikel
M. Reza Sulaiman
Jum'at, 11 September 2020 | 16:41 WIB
DNA dan sel tubuh manusia. (Shutterstock)

SuaraBali.id - Pentingnya peran sel T dalam sistem kekebalan tubuh alias imunitas tak perlu lagi diragukan. Bahkan menurut peneliti, keberadaan sel T bisa membuat seseorang terhindar dari infeksi virus Corona Covid-19.

Dirangkum Suara.com, berikut ini fakta seputar sel T dan hubungannya dengan antibodi virus Corona Covid-19.

1. Sel T versus Antibodi

Sel T adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh dari infeksi. Sementara antibodi adalah kumpulan sel darah putih.

Baca Juga: Studi Peneliti Yale: Virus Corona Covid-19 Berisiko Merusak Sel Otak Pasien

Berbeda dengan cara kerja sel T, Kumpulan sel darah putih ini menggagalkan infeksi dengan dua cara berbeda, yaitu membantu memacu sel B dan 'pembela' kekebalan tubuh lainnya untuk bekerja, sementara sel T akan membunuh patogen dan menghancurkan sel yang terinfeksi.

2. Sel T mencegah infeksi Covid-19

Penelitian yang terbit dalam jurnal Nature menemukan bahwa di antara 68 sampel orang dewasa sehat di Jerman yang belum terpapar virus corona, 35 persennya memiliki sel T dalam darah mereka yang reaktif terhadap virus corona.

Sel T adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan membantu melindungi tubuh dari infeksi.

Jadi bagaimana sistem kekebalan mereka memiliki sel T reaktif jika mereka tidak pernah memiliki Covid-19?

Baca Juga: Ilmuwan San Francisco Temukan Virus Corona Memotong Serat Jantung

"Sistem kekebalan itu mungkin didapat pada infeksi virus corona endemik sebelumnya," kata para peneliti, yang terdiri dari berbagai institusi dari Jerman dan Inggris.

3. Pasien sembuh terlindungi oleh Sel Tangkal

Dilansir The Health Site, pasien dengan gejala yang lebih parah juga dapat menghasilkan sel T spesifik yang melindungi dari virus.

Mereka juga menemukan orang sehat tanpa paparan virus sebelumnya juga memiliki sel T SARS-CoV-2 reaktif. Artinya, sel T tersebut dapat bereaksi silang dengan infeksi yang berkaitan dengan virus corona.

Berdasarkan temuan mereka, para peneliti dapat mengkonfirmasi bahwa tanggapan sel T yang lebih spesifik pada SARS-CoV-2 bervariasi pada pasien dari waktu ke waktu, tergantung pada keparahan penyakit.

4. Sel T muncul dari infeksi flu biasa?

Para ilmuwan dari La Jolla Institute for Immunology di California menunjukkan jenis virus corona yang menyebabkan flu biasa dapat menghasilkan respons kekebalan yang menyerupai bagian kunci dari respons kekebalan SARS-CoV-2.

Para peneliti menyelidiki 'sel T memori', yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel ini mengingat virus yang ditemui tubuh sepanjang hidup seseorang.

Ketika tubuh terkena virus itu lagi, sel T memori mampu mengidentifikasi penyerang tersebut dan mengaktifkan sistem kekebalan untuk melawannya.

"Memiliki respons sel T yang kuat, atau lebih baik dapat memberi tubuh kesempatan untuk meningkatkan respons yang lebih cepat dan lebih kuat," jelas Alessandro Sette, rekan penulis studi dan profesor di LJI, dilansir dari Fox News.

Load More