SuaraBali.id - Seorang pemuda berinisial MI (18) diringkus jajaran Polresta Malang Kota karena tega menghabisi nyawa temannya sendiri.
Korban adalah Redi Setyo (20) yang tak lain adalah rekan satu pekerjaan dan satu kampung pelaku.
Aksi pembunuhan tersebut terjadi di bengkel AC Family, Jalan alan Letjen S Parman, pada Kamis (3/9/2020).
Dikutip dari Beritajatim.com, Kapolresta Malang Kota, Kombespol Leonardus Simarmata mengatakan, motif pelaku nekat membunuh korban karena sering diejek saat bermain game online.
Pelaku juga sering mendapat paido atau umpatan dari korban. Dari situlah pelaku memendam rasa sakit hati dan nekat membunuh korban.
“Mereka sering main game bareng, sering gojlok-gojlokan (bercanda) nah si pelaku ini memendam kemarahan dan akhirnya melakukan pembunuhan. Motif sakit hati karena sering dihina atau diolok oleh korban,” ujar Leonardus, Rabu, (9/9).
Leonardus mengatakan, keduanya merupakan teman satu pekerjaan bahkan tinggal satu kamat di dalam mess.
Pelaku membunuh korban dengan menggunakan palu besi. Dipukulkan sebanyak 4 kali, dua kali di kepala, sekali di bahu dan terakhir di dada.
“Pelaku langsung mengambil palu besi dan dipukulkan dua kali ke kepala. Dan dipukul ke bahu kanan dan terakhir dipukulkan ke dada untuk mastikan korban meninggal dunia. Motif sakit hati karena sering dihina atau diolok oleh korban. Setelah membunuh, pelaku kabur naik angkot ke Kabupaten Malang dan sembunyi di area persawahan,” papar Leonardus.
Baca Juga: Sering Dibully Saat Main Mobile Legends, Muhammad 'Palu' Kepala Kawannya
Leonardus mengungkapkan, 36 jam pasca pembunuhan itu, polisi melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di tempat persembunyiannya.
“Saya sering dihina tapi tidak dipukul. Saya tidak pernah balas cuma diam aja, terus saya spontan aja," terang pelaku.
Akibat perbuatanya tersangka dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Saat Waktu Seolah Berhenti di Kasembon, Mengapa Malam Terasa Begitu Lama?
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Rupiah Dijamin Stabil di Akhir Tahun, Ini Obat Kuatnya
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
Terkini
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi
-
Mengapa Monyet di Hutan Ubud Dianggap Hewan Suci?
-
Rahasia Wisatawan Cerdas Hemat Waktu dan Uang Liburan di Bali