SuaraBali.id - Sengketa lahan untuk ajang MotoGP di Mandalika, Lombok Tengah belum menemui titik temu. Beberapa warga masih bertahan di lokasi tersebut dan menolak untuk direlokasi.
Padahal PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku pengampu proyek telah menyiapkan lahan seluas 2,5 hektar untuk relokasi warga.
Terkait polemik tersebut Tokoh Masyarakat Nusa Tenggara Barat, Lalu Sudarmadi buka suara. Ia berharap sengkarut lahan MotoGP Mandalika segera tuntas.
Pria yang kerap disapa Mik Tjuck menyarankan agar sengketa lahan tersebut diselesaikan secara non litigasi yang mengedepankan musyawarah dengan nuansa kekeluargaan.
Baca Juga: Ini Empat Pasang Bakal Calon yang Mendaftar di KPU Makassar
"Menyangkut masih adanya gugat menggugat atau pun sengketa lahan, kami berpendapat supaya dilakukan melalui jalur non litigasi. Seperti mediasi dan musyawarah mufakat. Jangan kita biarkan berlarut larut masalah tersebut," ujarnya seperti dikutip dari Antara, Senin (7/9/2020),
Mik Tjuck begitu berharap proyek super strategis nasional ini berjalan sukses.
"Kami sangat setuju proyek strategis nasional tersebut harus segera selesai dan sukses, namun kita juga tidak mungkin membiarkan saudara-saudara kita yang memiliki hak atas sebagian objek yang disengketakan kecewa. Untuk itu kepada pemerintah daerah baik provinsi ataupun Lombok Tengah bersama ITDC untuk lebih agresif menuntaskan masalah masalah yang ada," sambungnya.
Ia mengatakan kawasan yang akan digunakan sebagai sirkuit MotoGP tersebut telah memasuki finishing, sehingga dia menyarankan agar semua pihak memprioritaskan kepentingan NTB dibanding kepentingan pribadi.
"Kepada saudara saudara di NTB, kita harus berpikir 'NTB First'. Mendahulukan kepentingan NTB. NTB yang utama. Kami yakin banyak pihak yang merasa tersaingi dengan KEK Mandalika ini. Yang akan senang jika Mandalika tersendak dan bahkan gagal. Untuk itu kita perlu jaga dan sukseskan proyek ini. Demi anak cucu kita. Demi kesejahteraan masyarakat NTB," ungkapnya
Baca Juga: Kuburan di Indonesia Ini Panjangnya 8 Meter, Begini Ceritanya
Lebih lanjut, Mantan Sekretaris Jenderal Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu menuturkan lahan di kawasan MotoGP itu tidak hanya soal perhelatan MotoGP semata, tapi juga sebagai prime mover atau mesin penggerak kebangkitan ekonomi daerah.
Berita Terkait
-
Honda CBR Series Panaskan Mandalika Racing Series 2025, Siap Pertahankan Tahta
-
Pocari Sweat Run Lombok 2025, Kesempatan Lari di Atas Aspal Sirkuit Terbaik di Dunia
-
SMAN 1 Bandung Bisa Digusur jika Kalah di PTUN, KPAI Ingatkan Hakim Peka soal Masalah Anak
-
Sempat Berkurang Akibat Beberapa Faktor, Kementan Pastikan Pasokan Cabai di NTB Kembali Normal
-
Harga Cabai Lokal Meroket, NTB Impor 5 Ton Cabai Rawit dari Jawa
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
Terkini
-
Dishub Bali Bingung, Sebut Rencana Kapal Cepat Banyuwangi Denpasar Baru Sepihak
-
Obat Rindu, Para Dokter di Hospital Playlist Akan Muncul di Resident Playbook
-
Ada Bus Listrik Baru dari Korea Selatan Untuk Bali, Bagaimana Kabar Bus Merah TMD?
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum