Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana | Novian Ardiansyah
Selasa, 18 Agustus 2020 | 09:36 WIB
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri. (Suara.com/Achmad Fauzi)

SuaraBali.id - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri menyatakan omnibus law Rancangan Undang-Undang atau RUU Cipta Kerja mempunyai ancaman komplit untuk Indonesia dan rakyatnya. Makanya dia menolak RUU Cilaka itu.

Dalam cuitannya, Faisal menilai keberadaan RUU Cipta Kerja akan merugikan rakyat. RUU itu sekaligus dipandang hanya menguntungkan oligarki.

Penolakan itu ia sampaikan melalui akun Twitter @FaisalBasri.

"Saya menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja karena merugikan rakyat dan menggemukkan para oligark dan mengancam sendi-sendi kedaulatan negara," kata Faisal dikutip Suara.com, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: Bukan Dihukum, Polisi Lecehkan 3 Polwan di Selayar Dapat Jabatan Baru

Cuitan Faisal itu yang sudah mendapat 3.714 retweets dan 8.791 komentar per Selasa pagi itu. Kemudian ditanggapi beragam olej netizen.

Semisal oleh akun @DidikGani, ia mempertanyakan peran DPR yang terkesan tak bersikap menolak terhadap RUU Cipta Kerja.

"Knp dpr diam saja pak,cenderung menyetujui...pdhl mereka adlh wakil rakyat," tulis @DidikGani.

Kemudian ada juga tanggapan dari akun @ovick2000 yang meminta Faisal tidak hanya sekadar memberi pernyataan penolakan melainkan memberi penjelasan terkait RUU Cipta Kerja itu sendiri.

"Orang" pintar klo menolak RUU bisa ke tempatnya kan? Di DPR gitu..atau hubungi langsung ke orang" penting. Atau bikin thread agar rakyat tahu mana yg benar mana yg tidak," tulis @ovick2000

Baca Juga: Berasal Dari Gorontalo, Ini Dia Bocah yang Ada di Uang Baru Rp75 Ribu

Load More