Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 17 Juli 2020 | 07:19 WIB
Ilustrasi penangkapan.

SuaraBali.id - Polresta Denpasar meringkus WA (50), seorang oknum wasit sepak bola lantaran terlibat kasus judi togel online.

Pelaku nekat berjualan togel melalui situs Rajatoto.com untuk menambah penghasilan sehari-hari.

Hal ini dilakukan, lantaran semenjak adanya pandemi Covid-19, tidak ada pertandingan sepak bola di Bali.

Namun, pekerjaan baru WA yang nyambi berjualan togel online ini terendus anggota Unit V Judi Susila Satreskrim Polresta Denpasar.

Pria yang tinggal di Jalan Pulau Roti Gang Banteng Perumahan Dukuh Kartika Pedungan Denpasar Selatan itu diamankan petugas saat berada di depan Warung Lalapan di Jalan Bung Tomo Denpasar, Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 16.00 Wita.

"Tersangka Wayan Ajus ini pengepul togel. Dia ditangkap di depan warung karena jual togel online di situs Rajatoto.com. Sistemnya, pelaku deposit lewat Bank BCA," ungkap seorang sumber kepolisian kepada Beritabali.com --jaringan Suara.com, Kamis (16/7).

Baca Juga: Update Covid-19 di Denpasar: Pasien Sembuh Bertambah Jadi 604 Orang

Saat penangkapan, dari tangan pelaku, petugas mengamankan barang bukti berupa 1 lembar paito, 1 buah HP Oppo, 1 kartu ATM BCA, 1 buku tesen, 1 lembar rekapan pemasang dan uang tunai sebesar Rp 60.000.

Secara terpisah, Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya membenarkan penangkapan WA.

Menurut Kompol Anom, tersangka WA kekinian sudah ditahan oleh pihak kepolisian. Sementara proses hukumnya tetap berlanjut.

"Ya benar. Dia ditangkap karena jual togel online," ungkap Kompol Anom.

Dalam perkara ini, jelas Kompol Anom, WA melancarkan aksi berjualan togel online sendiri.

"Dia sendirian jualan togel online. Saat ini masih diperiksa," ujarnya.

Baca Juga: Tangani Banjir Bandang di Luwu Utara, Pemprov Sulsel Ambil Langkah Ini

Mantan Kapolsek Kuta Utara itu juga mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan pekerjaan WA yang sebenarnya.

"Saya belum tahu kalau dia wasit sepak bola di Bali, identitasnya swasta aja," ungkap Kompol Anom, memungkasi.

Load More