SuaraBali.id - Pemandangan berbeda terlihat di objek wisata Ceking Rice Terrace, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Bali, Selasa (14/7/2020).
Tampak sejumlah cermin sengaja dipasang di lokasi tersebut hingga mengusik kenyamanan para wisatawan yang berkunjung di sana.
Meski belum diketahui pasti pelakunya, pemasangan cermin ini diduga merupakan bentuk protes dari pemilik lahan.
Dikutip Beritabali.com --jaringan Suara.com, Rabu (15/7/2020), pemilik lahan protes disinyalir lantaran tidak mendapat bayaran selama pandemi Covid-19. Terlebih, sebelumnya hal serupa pernah terjadi.
Namun, bedanya dahulu bentuk protes ditunjukkan lewat pemasangan seng. Kendati begitu, baik seng maupun kaca cermin, sama-sama membuat silau mata yang memandang dari arah jalan raya.
Mengenai kejadian tersebut, Badan Pengelola Objek Wisata Ceking (BPOC) Bendesa Adat Tegallalang Drs Made Jaya Kesuma MM ketika mengaku pihaknya memang menunda pembayaran kompensasi kerjasama.
Penundaan tersebut, jelasnya, lantaran objek wisata Ceking ditutup selama pandemi Covid-19. Dengan demikian, tidak ada penghasilan yang masuk ke BPOC.
"Alasan menunda pembayaran, mengingat pariwisata menurun tidak ada penghasilan. Maunya dibayar, tapi belum. BPOC sepakat akan dibayar. Tapi menunggu pariwisata buka," jelas Jaya Kesuma kepada Beritabali.com.
Jaya Kusuma melanjutkan, pihaknya pun telah mengupayakan solusi terkait persoalan ini.
"Hubungan kita bagus dengan yang di timur. Jadi kita akan tetap berusaha, sudah diprogramkan akan bayar," sambungnya.
Untuk diketahui, terdapat tujuh pemilik lahan di sisi timur objek wisata Ceking Rice Terrace. Namun dari hasil pantauan, jejeran cermin hanya dipasang di salah satu petak sawah.
Wakil Ketua DPRD Bali Minta Pemilik Lahan Bersabar
Secara hampir bersamaan, anggota DPRD Provinsi Bali lantas melakukan peninjauan objek wisata di Tegallalang
Baca Juga: Longsor di Mempawah, Rumah Milik Warga Rusak Berat
Wakil Ketua DPRD Bali dari Fraksi Demokrat, Tjokorda Gede Asmara Putra Sukawati, pun mengaku sempat melihat cermin tersebut.
Setali tiga uang dengan Bendesa, Tjok Asmara berharap agar pemilik lahan lebih bersabar, mengingat banyak sektor yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, pria asal Ubud itu mengatakan pihaknya siap memberikan bantuan apabila persoalan pemasangan cermin ini perlu dimediasi.
"Semua bisa dibicarakan baik-baik. Terpenting adalah saling pengertian. Dalam suasana ekonomi saat ini, semua terdampak. Kalau memang perlu kami mediasi, kami siap," kata Tjok Asmara, memungkasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran