- Pengamat Ekonomi sebut IKN kota aneh karena tidak punya sejarah dan tiba-tiba muncul dari hutan.
- Menurutnya, sebuah kota harus punya proses historis, tidak dibangun dalam waktu singkat.
- Media asing khawatir IKN jadi 'Ghost City', masalah yang sudah diprediksi ahli sebelumnya.
Media asing asal Inggris, The Guardian memuat artikel berjudul Indonesia’s new Capital, Nusantara, in danger of becoming ‘ghost city’ pada rabu 29 Oktober 2025 lalu.
Menanggapi hal ini, menurut Peneliti Profesor Sulfikar Amir sebutan Ghost City di sebuah kota maupun negara sudah sangat biasa.
“Fenomena Ghost town atau Ghost city inikan bukan yang pertama kali di IKN. Di negara – negara lain juga terjadi, biasanya karena adanya masalah financial yang berkurang, sehingga mereka tidak bisa mencapai target yang ingin dikejar,” terang Sulfikar.
“Tapi ada juga proyek yang skalanya besar dan dukungan financialnya besar, tetapi tetap saja jadi Ghost Town, salah satunya dulu di China,” tambahnya.
Baca Juga:Istana Wapres IKN Lebih Mewah dari Istana Presiden? Ini Kata Profesor Sulfikar Amir
Sulfikar menilai bahwa masalah soal IKN satu per satu yang muncul belakangan ini adalah risiko yang sudah diprediksi 4 tahun lalu. Sehingga semuanya tidak begitu membuatnya heran.
“Kalau kita lihat sekarang yang muncul itu adalah satu persatu masalah yang sudah diprediksi oleh para ilmuwan dan ahli perkotaan 3 -4 tahun yang lalu ketika Pak Jokowi ngotot mau memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur,” kata Sulfikar.
“Jadi masalah lingkungan, masalah air sudah dibilangi, tentang potensi banjir, lalu kemudian masalah sosial, dan terakhir masalah potensi penyakit ya, kan malaria dan sebagainya disana kan luar biasa,” tambahnya.
Kontributor : Kanita
Baca Juga:Garuda Indonesia Terbang Perdana Denpasar-Balikpapan, Permudah Koneksi Pintu Masuk IKN