- Seorang pemuda inisial NL dikeroyok 7 orang di depan klub malam Helen's Club, Kuta, dini hari.
- Insiden ini diduga merupakan buntut dari cekcok korban dengan seorang sekuriti di dalam klub.
- Korban terluka dan telah melapor ke Polresta Denpasar, kini polisi tengah memburu para pelaku.
SuaraBali.id - Saat denyut kehidupan malam di Jalan Dewi Sri, Kuta, seharusnya mulai mereda, sebuah insiden brutal justru memecah keheningan pada Rabu (29/10/2025) dini hari.
Sekitar pukul 04.00 WITA, seorang pemuda berinisial NL terkapar tak berdaya setelah dihajar oleh gerombolan pria tak dikenal tepat di depan klub malam Helen’s Club.
Malam yang semula diisi hiburan berubah menjadi mimpi buruk bagi NL.
Insiden ini diduga kuat merupakan buntut dari perselisihan yang terjadi di dalam klub.
Baca Juga:Abrasi Sampai 20 Meter, 5 Pemecah Ombak Sepanjang Ratusan Meter Dibangun di Pantai Kuta
Menurut informasi, pemuda asal Ambon tersebut sempat terlibat adu mulut sengit dengan seorang petugas keamanan.
Cekcok itu bahkan sempat menarik perhatian pengunjung lain, termasuk beberapa wisatawan asing, sebelum akhirnya berhasil dilerai.
Merasa suasana tak lagi kondusif, NL dan seorang rekannya memutuskan untuk keluar dan mencari makan di sebuah warung di seberang jalan.
Namun, drama ternyata belum berakhir. Tak lama berselang, tujuh pria berpostur besar tiba-tiba mendatangi mereka.
Tanpa basa-basi, gerombolan itu langsung melancarkan serangan membabi buta ke arah NL.
Baca Juga:Bukan Sekadar Monumen: Kisah Pilu & Harapan di Monumen Ground Zero, Bali
Rekannya hanya bisa terpaku, tak mampu berbuat apa-apa menghadapi jumlah pelaku yang tak seimbang.
Setelah puas menghajar korban hingga pelipis kanan dan hidungnya bersimbah darah, para pelaku segera melarikan diri dari lokasi.
"Korban alami luka di pelipis kanan dan hidung berdarah, rekannya tidak apa-apa, pelaku sekitar 7 orang," ungkap sebuah sumber beritabali.com- jaringan suara.com di lokasi kejadian.
Kini, kasus ini telah resmi dilaporkan ke Polresta Denpasar.
NL, yang tinggal di Tabanan, telah menjalani visum sebagai bukti kuat atas pengeroyokan yang dialaminya.
Dugaan bahwa para pelaku adalah orang suruhan pun mulai berembus, menambah kelam insiden ini.