SuaraBali.id - Seorang warga negara asing (WNA) alias Bule di Bali ini mendadak jadi sorotan publik. Pasalnya, bule ini bergabung dengan tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api di Pasar Ubud, Gianyar, Bali.
Ia terlihat mengenakan pakaian pemadam lengkap dan sesuai dengan SOP. Bule yang bernama Alex ini terlihat memakai celana berwarna oranye, sepatu serta helm.
Dalam video yang diunggah akun Tiktok @yanwalet1 memperlihatkan Alex sedang beraksi memadamkan api di Pasar Ubud.
Ia terlihat berdiri di dekat mobil pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar, sembari memastikan air dari selang terus mengalir. Ia bahkan naik turun mobil untuk memastikan air tersebut terus keluar.
Baca Juga:Sambut Hari Kemerdekaan RI ke-79, Ini Serangkaian Acara yang Diselenggarakan di Bali
“Jero Alex bule ikut memadamkan api kebakaran di Ubud,” tulis caption dalam video, dikutip dari akun Tiktok @yanwalet1, pada Minggu (18/8/24).
Video yang diunggah akun Tiktok @yanwalet1 tersebut sontak mengundang beragam komentar dari warganet.
“Kene bule ke Bali demen ningalin,,sing je Teke ke Bali jeg ngedegin basang gen,,salut Jero AlexRahayu ,” komentar @ec***
“Terlepas dia seorang wna atau dinegaranya adalah seorang anggota pemadam kebakaran kita apresiasi atas kepeduliannya , suksma mister alex,” sahut @Su***
“Saluut sama bule ini yg sangat berempati dan segera take take actions,proud of you bro,” tulis @om***
Baca Juga:Merasa Hubungan Baik Dengan PDIP di Bali Timur, Gerindra Optimis Berkoalisi
“Perlu diapresiasi oleh pemkab dan dinas pemadam kebakaran kabupaten agar bisa diberikan penghargaan / diberikan bekerja sebagai instruktur di dinas kebakaran dan penanggulangan bencana,” ujar @ok***
Untuk diketahui, Pasar Seni Ubud dilanda musibah kebakaran pada Sabtu (17/8/24). Kebakaran ini terjadi usai beberapa bulan Pasar tersebut selesai direnovasi.
Upaya pemadaman dilakukan oleh 21 unit mobil pemadam Kebakaran Kabupaten Gianyar yang dikerahkan ke lokasi, dibantu oleh personel TNI dan Polri.
Menurut kesaksian dari para pedagang di Pasar Ubud, Gianyar, api pertama kali muncul di sebuah kios toko kelontong yang menjual gas LPG 3 Kg yang berada di basement timur.
Kontributor: Kanita Auliyana Lestari
