Namun selama 1,5 jam berada di RS Wangaya kondisi suaminya terus memburuk. Sehingga Wikarsini menghubungi anggota DPRD Kota Denpasar, I Made Muliawan Arya alias De Gadjah untuk meminta pertolongan.
"Pak De Gadjah langsung menyarankan untuk memindahkan bapak ke RSUP Prof Ngoerah. Kami pun pindah ke sana. Setelah sampai di RS Prof Ngoerah jantung suami saya sudah melemah dan meninggal," ungkap Wikarsini sambil menangis.
Wikarsini mengaku mengenal pelaku DA dan BB yang pernah jadi sopir pribadi Tu Pekak saat bekerja di bidang properti. Tapi sejak enam tahun lalu keduanya sudah berhenti bekerja.
Selama bekerja dengan suaminya, apalagi dengan dirinya, Wikarsini mengatakan dua pelaku tidak pernah ada masalah.
Baca Juga:Setelah Nyepi Pantai Kuta Dipadati Pengunjung Saat Matahari Terbenam
"Dulu dia (DA) dikeroyok sama orang, suami saya yang selamatkan. Selama bekerja dengan suami saya tidak pernah ada masalah. Saya berharap polisi menangkap para pelaku lainnya," ujarnya.
Hingga kemarin siang jenazah korban masih berada di RS Prof Ngoerah. Rencananya, jenazah akan dipulangkan ke Karangasem setelah dilakukan autopsi.
Sementara itu, hingga kini Polresta Denpasar belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut. Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP Ketut Sukadi mengaku belum mendapat data kronologis kasus itu.
"Mohon maaf saya belum dapat datanya. Kita tunggu rilisnya saja ya, biar datanya lengkap," ungkapnya.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Jumat 24 Maret 2023 Untuk Wilayah Bali dan Sekitarnya