Timnas Indonesia Dipecundangi Malaysia, Warganet Singgung Markus Horison Soal Local Pride

Warganet banyak bereaksi dengan menyinggung sosok asisten pelatih Markus Horison setelah Timnas Indonesia U-17 gagal melangkah ke Piala Asia U-17 2023.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 10 Oktober 2022 | 08:14 WIB
Timnas Indonesia Dipecundangi Malaysia, Warganet Singgung Markus Horison Soal Local Pride
Pelatih kiper Timnas Indonesia U-16, Markus Horison. [Instagram Markus Horison]

SuaraBali.id - Timnas U-17 Indonesia dipecundangi Malaysia dengan skor 1-5 pada laga terakhir di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Minggu (9/10/2022). Hal ini pun membuat banyak orang kecewa tak terkecuali warganet di media sosial.

Warganet banyak bereaksi dengan menyinggung sosok asisten pelatih Markus Horison dan kata-kata Local Pride menjadi Lokal Pret setelah Timnas Indonesia U-17 gagal melangkah ke Piala Asia U-17 2023.

Arkhan Kaka Putra dan kawan-kawan takluk 1-5 dari Malaysia dan Timnas Indonesia U-17 gagal lolos dalam perebutan tiket runner up terbaik.

Tim yang ditukangi pelatih Bima Sakti mau tidak mau harus rela menempati posisi ketujuh dalam klasemen runner up terbaik.

Baca Juga:Pelatih Timnas U-17 Indonesia : Saat Malaysia Membuat Gol Ketiga Kami Semakin Down

Kekalahan yang membuat Timnas Indonesia U-17 melangkah ke Piala Asia U-17 2023 ramai dibahas oleh warganet. Pembahasan warganet pun ramai menyinggung nama Markus Horison.

Mantan kiper Timnas Indonesia itu dibawa-bawa terkait ucapannya yang sempat viral saat Timnas Indonesia U-16 meraih gelar Piala AFF U-16 2022.

Seperti diketahui, saat itu Markus bersama seorang asisten pelatih lainnya meneriakkan kata-kata 'local pride campione' dalam perayaan juara.

Staf pelatih Bima Sakti, Markus Horison tertangkap kamera teriak local pride saat merayakan keberhasilan Timnas U-16 Indoneisa menjuarai Piala AFF. [TikTok]
Staf pelatih Bima Sakti, Markus Horison tertangkap kamera teriak local pride saat merayakan keberhasilan Timnas U-16 Indoneisa menjuarai Piala AFF. [TikTok]

Warganet pun menyinggung kembali kata-kata Markus Horison tersebut.

"Dear Markus Horison. Masih lokal prett kah," tulis seorang warganet di media sosial.

Baca Juga:Diserang Warganet Seusai Kalah 1-5 dari Malaysia, Timnas U-17 Diharap Tetap Tegar

"Yang salah tetep Markus Horison," ucap warganet lainnya.

"Mana nih Markus Horison dan orang di sebelahnya yang ngomong 'sejarah sejarah local pride," kata warganet yang lain.

Timnas Indonesia U-17 kini tidak mampu mengikuti jejak empat wakil Asia Tenggara yang lolos ke Piala Asia U-17 2023. Keempat tim itu adalah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Laos.

Bima Sakti Mengaku Salah

Kekalahan telak Tim Nasional U-17 Indonesia dengan skor 1-5 dari Malaysia pada laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Minggu (9/10/2022) membuat sang pelatih, Bima Sakti mengaku salah.

Bima Sakti menegaskan bahwa kekalahan telak skuadnya adalah tanggung jawab dirinya sebagai pelatih.

"Ini kesalahan dari staf pelatih," ujar Bima usai pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.

Ia pun menyesalkan kekalahan ini membuat peluang Indonesia lolos ke Piala Asia U-17 2023 sangat kecil karena mesti masuk ke jajaran enam "runner up" terbaik dari 10 grup.

Alasan kekeliruan yang dibuatnya sebagai pelatih adalah terlalu memaksakan mayoritas pemain di skuadnya untuk bermain pada empat pertandingan Grup B, yang cuma berjarak satu hari perlaga.

Bima, pada laga lawan Malaysia tersebut menurunkan tujuh pemain yang tak pernah tergeser dari sebelas pertama pada tiga laga sebelumnya di daftar "starting eleven" yaitu Andrika Fathir (kiper), Habil Abdillah, Sulthan Zaky, Muhammad Riski Afrisal, Muhammad Kafiatur Rizky, Arkhan Kaka dan Rizdjar Subagja.

Bima mengakui seharusnya ia mengistirahatkan para pemain utama pada pertandingan pertama versus Guam, Senin (3/10), yang dimenangkan Indonesia dengan skor 14-0 demi menjaga kebugaran mereka.

Pada akhirnya, hasil versus Guam tidak dihitung untuk penentuan enam peringkat kedua terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 karena lawannya itu berada di posisi kelima klasemen akhir Grup B.

"Satu jam sebelum laga Guam, sebenarnya kami mau mengubah susunan pemain untuk menurunkan pemain dari 'bench' (bangku cadangan-red). Namun, kami mengambil keputusan yang aman. Jadi, bisa saja kami kalah dari Malaysia karena pemain kelelahan," kata Bima.

Bima Sakti pun berjanji akan mengevaluasi hal tersebut demi perkembangan skuad asuhannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak