Cerita Pilu Ayah Asal Tabanan yang Cari Putrinya di Banyuwangi Meninggal di Trotoar

Cerita bermula kala korban bersama istrinya berangkat dari rumahnya di Tabanan pada Sabtu (24/9/2022) kemarin menuju Banyuwangi.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 29 September 2022 | 10:44 WIB
Cerita Pilu Ayah Asal Tabanan yang Cari Putrinya di Banyuwangi Meninggal di Trotoar
Ayah asal Bali meninggal di jalanan Banyuwangi [Foto: Suarajatimpost]

SuaraBali.id - Seorang ayah yang berasal dari Tabanan, Bali I Wayan Juna Edi (49) meninggal dunia di jalanan Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Ia datang ke Banyuwangi dengan maksud mencari putrinya.

Namun kisahnya berakhir pilu karena putrinya yang sudah hilang 4 bulan itu tak kunjung ditemukan dan ayah tersebut meninggal di trotoar depan Mall Pelayanan Publik Banyuwangi, Selasa (27/9/2022).

Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin membenarkan adanya laporan kematian ini. Korban pertama kali diketahui meninggal dunia oleh istrinya sendiri, Ni Putu Rini Safitri (45).

"Korban ditemukan meninggal sekitar pukul 11.00 WIB. Korban berada di Banyuwangi tengah mencari anaknya yang hilang sejak 2 bulan lalu bernama Putri Ayu Valencia," kata Kusmin dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring suara.com.

Cerita bermula kala korban bersama istrinya berangkat dari rumahnya di Tabanan pada Sabtu (24/9/2022) kemarin menuju Banyuwangi.

Selama di Banyuwangi, lanjut Kusmin, pasutri itu tinggal dan beristirahat di area Taman Sritanjung.

"Korban selama itu sering mengeluh sakit pada dada kirinya," cetusnya.

Singkat cerita pada Selasa, 27 September 2022, korban bersama istrinya turun dari becak. Kemudian mereka keliling di sekitar Taman Blambangan.

Setelah dari Taman Blambangan pasutri ini menuju arah kantor Mall Pelayanan Publik Banyuwangi. Mereka pun istirahat di trotoar depan kawasan mall setempat.

"Saat duduk-duduk di depan trotoar, korban tiba-tiba mengeluhkan sesak nafas dan sakit pada dada sebelah kiri lalu meninggal dunia," beber Kusmin.

Warga sekitar sempat heboh atas peristiwa tersebut. Polsek Banyuwangi yang mendapat laporan langsung menuju TKP.

"Korban langsung dievakuasi ke RSUD Blambangan," tuturnya.

Kusmin mengatakan, saat hendak dilakukan Visum Et Repertum dan autopsi, istri korban menolak. Sehingga hanya dilakukan pemeriksaan luar.

"Hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban. Pihak keluarga juga telah menerima kepergiannya dengan membuat surat pernyataan," katanya.

Saat itu juga, masih kata Kusmin, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dipulangkan ke rumah duka.

"Jenazah dibawa pulang pihak keluarga ke rumah duka di Kecamatan Kencong, Jember, dengan menggunakan ambulance," ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini