Namun hari ini mereka datang untuk menghormati sosok yang sama, tapi dengan suasana yang berbeda; kini suram dan syahdu.
Soal kedekatan emosional dengan keluarga kerajaan, utamanya dengan Sang Ratu, mungkin ada beragam rasa bagi warga Britania Raya—ada tidaknya, sedikit banyaknya—wafatnya dia adalah sebuah catatan sejarah.
Sepanjang 96 tahun hidupnya, Ratu Elizabeth II duduk di tahta kebesarannya selama 70 tahun; lebih dari setengah hidupnya. Ia pun menjadi pemimpin monarki yang menjabat paling lama dan tertua di dunia.
Ia diangkat sebagai ratu setelah Raja George VI, meninggal dunia pada 6 Februari 1952, ketika Elizabeth berusia 25 tahun.
Elizabeth muda pun dinobatkan sebagai Ratu Inggris pada Juni setahun kemudian.
Kebanyakan penduduk Inggris Raya pun mungkin belum pernah mengalami prosesi kematian penguasa monarki sebelumnya. Meskipun begitu, apa yang akan terjadi saat Sang Ratu meninggal sudah diketahui kebanyakan orang.
Nonwarga negara, seperti penulis pun, bisa menginput Operation London Bridge di mesin pencarian untuk mengetahui apa yang terjadi bila Sang Ratu meninggal dunia.
Media setempat mengabarkan Inggris akan menjalani waktu berkabung resmi selama 10 hari mulai Jumat (9/9/2022).
Kode rahasia “London Bridge” dipakai untuk menyiarkan berita wafatnya Ratu, sebagaimana dirangkum The Guardian dari dokumen Operasi London Bridge.
Dokumen tersebut menyebut dengan detail prosesi pada Hari-H, H+1 hingga H+10 wafatnya Ratu.