Warga di Kamboja Takut Akan Kedatangan Hari Kiamat dari Unggahan di Media Sosial

Dari sejumlah foto yang dibagikan di laman Facebooknya, sekitar 15-20 ribu orang telah datang ke wilayah tersebut.

Eviera Paramita Sandi
Senin, 05 September 2022 | 10:26 WIB
Warga di Kamboja Takut Akan Kedatangan Hari Kiamat dari Unggahan di Media Sosial
Ilustrasi jam kiamat. [Shutterstock]

SuaraBali.id - Isu kiamat yang merebak di media sosial ternyata membuat sebuah warga negara ketakutan. Hal ini seperti yang terjadi di Kamboja.

Ada warga di negara tersebut yang saking ketakutannya sampai mengungsi ke provinsi Siem Reap di barat laut. Hal ini karena isu kiamat yang merebak di media sosial.

Pengikut seorang politisi bernama Khem Veasna mengembuskan isu kiamat tersebut. Ia pun menyebut ada lubang hitam di tulang punggungnya dan mengunggah postingan mengenai banjir besar yang akan menghapus isi bumi.

Akan tetapi menurutnya ada satu lahan pertanian yang dikatakan akan selamat dan mendesak orang untuk bergabung di sana.

Baca Juga:Curhat Pilu Kekasih Brigadir J : Jangan Sakit, Kalau Sakit Abang Sedih

"Saya tidak bisa tidur karena setiap kali saya tidur, sumsum tulang belakang saya menarik sangat keras, karena dunia runtuh, dan air mengalir ke celah," tulisnya, Minggu (3/9/2022).

Ia pun meminta para pekerja migran untuk segera pulang. Dari sejumlah foto yang dibagikan di laman Facebook-nya, sekitar 15-20 ribu orang telah datang ke wilayah tersebut dan diyakini akan lebih banyak orang berdatangan.

Mereka datang disebut untuk menunggu kiamat di rumah pertanian politisi. Sedangkan bagi yang tidak bisa masuk, akhirnya menunggu di gerbang dan mendengarkan lewat pengeras suara.

Tindakan Veasna diyakini bisa memengaruhi reputasi pekerja migran Kamboja, khususnya di Korea Selatan. Juru Bicara Kementerian Tenaga Kerja Kamboja Heng Sour mendesak warganya yang bekerja di negara itu untuk tidak mengikuti permintaan Veasna.

Bahkan dia menyebut ajakan tersebut sebagai "takhayul seorang individu".

"Berhenti dari pekerjaan dan kembali ke Kamboja, secara perlahan mempengaruhi reputasi pekerja Khmer, yang selama ini selalu mendapatkan rasa hormat dan cinta dari majikan Korea," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini