Pihak Rusia Sebut Ukraina Tetap Bersikeras Pada Tuntutannya Sehingga Perdamaian Sulit Terjadi

Ia mengatakan bahwa delegasi dari Ukraina tetap mengambil posisi yang kuat dan tak mau menyerah.

Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 26 Maret 2022 | 10:46 WIB
Pihak Rusia Sebut Ukraina Tetap Bersikeras Pada Tuntutannya Sehingga Perdamaian Sulit Terjadi
Seorang pria berjalan sambil memegang tas belanja di dekat gudang yang terbakar akibat dihantam rudal Rusia di pinggiran kota Kyiv, Ukraina, kamis (24/3/2022). [FADEL SENNA / AFP]

SuaraBali.id - Perundingan damai dengan Rusia saat ini dirasa sulit tercapai. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (25/3/2022).

Ia mengatakan bahwa delegasi dari Ukraina tetap mengambil posisi yang kuat dan tak mau menyerah.

"Proses perundingan sulit sekali. Delegasi Ukraina telah mengambil posisi yang kuat dan tidak menyerah pada tuntutannya. Kami bersikeras, terutama, pada gencatan senjata, jaminan keamanan serta integritas wilayah Ukraina," kata Kuleba di akun Facebook.

Ia pun membantah adanya laporan tentang kemajuan dalam menyelesaikan empat dari enam isu utama

"Tidak ada konsensus dengan Rusia mengenai empat poin," katanya.

Tak hanya itu, di Twitter juga disebutkan bahwa "belum ada konsensus dalam perundingan" dan "Rusia berpegang teguh pada ultimatum."

"Untuk menstimulasi pendekatan yang lebih konstruktif kami memerlukan dua hal: sanksi tambahan dan bantuan militer tambahan untuk Ukraina," kata dia menambahkan.

Sebelumnya sejumlah media Turki, termasuk NTV, mengutip Presiden Tayyip Erdogan yang mengatakan bahwa sejumlah kemajuan dalam perundingan damai Rusia-Ukraina telah dicapai. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak