Pro Kontra Jabatan Pangkostrad, Mayen TNI Maruli Mengaku Tidak Pernah Lobi Presiden Jokowi

Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat

Muhammad Yunus
Senin, 24 Januari 2022 | 17:59 WIB
Pro Kontra Jabatan Pangkostrad, Mayen TNI Maruli Mengaku Tidak Pernah Lobi Presiden Jokowi
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak Calon Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat menemui awak media di Media Center Korem 163/Wira Satya Kodam IX/Udayana, Denpasar, Bali, pada Senin 24 Januari 2022 [SuaraBali.id/ Yosef Rian]

SuaraBali.id - Jabatan baru Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) sempat menuai pro dan kontra. Anggapan faktor politis dari berbagai pihak pun muncul.

Mayjen TNI Maruli pun buka suara dan menanggapi komentar-komentar miring yang menyebut posisi yang ia dapat karena kedekatannya dengan lingkaran Istana dan juga statusnya sebagai Menantu Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan.

"Apa salah jadi kalau saya dekat (dengan presiden,-red), yang ngangkat saya bukan saya sendiri, saya terus terang pribadi, saya tahu persis presiden itu bagaimana bekerjanya. Kebetulan saya bertahun-tahun dengan beliau," kata Maruli di Media Center Korem 163/Wira Satya Kota Denpasar, Bali, pada Senin 24 Januari 2022.

Maruli juga menampik anggapan-anggapan lobi-lobi jabatan ke Presiden Jokowi karena kedekatannya. Ia menegaskan tidak pernah melobi posisi jabatan. Baik saat menjabat Pangdam IX/Udayana maupun ditunjuk sebagai Pangkostrad kepada kepala negara.

Baca Juga:Pakar Ulas Sosok Mayjen Maruli Simanjuntak, Pangkostrad Identik Orang Dekat Presiden

"Saya rasa kalau saya harus bicara tentang jabatan saya ke beliau, saya tidak tega lagi kalau melihat cara kerja beliau, jadi saya sama sekali tidak ada satu kata pun mau jadi apa, saya dikasih di Pangdam IX/Udayana Udayana pun juga saya tidak tahu dulu, mau jadi Pangkostrad pun saya tidak tahu dulu saya tidak pernah terucap untuk mengatakan itu. Kalau ada tanggapan begitu ya silakan - silakan saja lah, saya bekerja saja," ucapnya.

Maruli mengaku tidak benar jabatan baru Pangkostrad yang kini diembannya karena faktor-faktor politis tersebut bahkan untuk sebuah tanggung jawab yang lebih besar.

"Kami tidak begitu lah, kami pikir ya kenapa harus menginginkan suatu tanggung jawab terlalu tinggi tinggi, tanggung jawabnya besar, mengerjakan seperti itu saya harus memulai lagi menata segala macam," tandas dia.

Suami dari Paulina Pandjaitan itu menyampaikan pesan kepada masyarakat agar menelaah terlebih dahulu lebih dalam sebelum berkomentar.

"Jadi ya itu, kalau orang menganggap hal seperti itu, kalau saran saya kalau mau jadi pengamat, amatilah dengan baik, bagaimana track recordnya ini itunya, sehingga kalau berbicara enak, tapi kalau dari jauh mengamatinya oh yaudahlah itu memang dekat. Jadi saran saya itu diamati track recornya ini anak bagaimana, atau survey ke anggota, tanya bagaimana bikin apa, dia bagaimana, jadi itu baru pengamat yang baik namanya," jabar Maruli.

Baca Juga:Punya Kedekatan dengan Lingkungan Istana, Ini Sosok Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang Bakal Menjabat Pangkostrad

Secara pribadi, Maruli sangat nyaman dan senang berada di Bali dengan suasananya. Namun, jabatan tugas baru mengharuskannya meninggalkan Pulau Dewata.

"Ya saya kalau pribadi ya enak di Bali lah bisa sunset kemarin 5 hari di Jakarta sunset saya hilang rugi rasanya kemarin," kata dia.

Kontributor: Yosef Rian

Berita Terkait

Enam prajurit yang menjadi tersangka kasus mutilasi di Mimika, Papua, bisa dipecat militer.

sumut | 11:04 WIB

Maruli lantas menerangkan kalau seorang prajurit bisa dipecat bahkan ketika mendapatkan hukuman yang ringan.

news | 10:27 WIB

Kasus mutilasi warga sipil di Papua yang dilakukan Prajurit TNI, dinilai bukanlah pelanggaran HAM berat.

deli | 18:02 WIB

Sebuah kasus bisa dikategorikan pelanggaran HAM berat jika sudah menyeret institusi negara.

news | 17:05 WIB

"Anak-anak emosi denger ada temannya dipukuli, dia datangi. Dia ambil orangnya dibawa ke satuan. Ya maksudnya biar kapok,"

news | 16:42 WIB

News

Terkini

Setelah hampir 11 bulan setelah kasus dilaporkan

News | 14:18 WIB

Airbus tipe A380-800 yang dioperasikan maskapai penerbangan Emirates akan mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

News | 10:47 WIB

Kredit segmen UMKM BRI porsinya telah mencapai 83,86% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp989,64 triliun.

News | 15:00 WIB

Rata-rata nilai pinjaman yang diambil para nelayan tersebut mencapai Rp3 juta-Rp10 juta.

News | 16:00 WIB

BRI Group mampu menyalurkan Rp35,8 triliun pinjaman kepada 13,9 juta debitur wanita.

News | 20:30 WIB

Capaian ini merupakan buah sukses BRI dalam memperkuat retail banking.

News | 22:00 WIB

Keributan tersebut disebut terjadi karena WNA Rusia berinisial AI (20) dan PV (28) menggunakan rokok elektrik.

News | 17:40 WIB

Pagelaran MXGP di Kota Mataram diharapkan bisa berdampak pada pelaku usaha kecil

News | 15:48 WIB

Bank Mandiri secara konsisten terus melanjutkan komitmen untuk menjadi Indonesia's Sustainability Champion for Better Future.

News | 14:50 WIB

Rasa kecewa ini menurutnya tidak hanya dirasakan oleh dirinya namun para atlet lain yang mendapatkan medali.

News | 17:26 WIB

Tim SAR menerjunkan 15 orang yang dibagi menjadi dua tim turun ke lokasi pencarian di laut dan sepanjang bibir Pantai Petitenget.

News | 15:49 WIB

Olah TKP tersebut dilakukan untuk memastikan kemungkinan adanya barang bukti lainnya.

News | 17:07 WIB

Pramasetia juga menjelaskan pelaku penganiayaan tidak mendapat jerat hukum lebih lanjut.

News | 16:17 WIB

Tamba menyebut sudah bekerja sama dengan investor dari Perancis.

News | 16:10 WIB

Meskipun berdasarkan penelurusan informasi, Ketut Arik memang sempat mendapat pendidikkan kedokteran.

News | 18:21 WIB
Tampilkan lebih banyak