Virus Omicron Ditemukan di Indonesia, Moeldoko Minta Karantina Harus Diperketat

Presiden, kata Moeldoko, sudah meminta karantina dilakukan dengan ketat. Dari yang sebelumnya tiga hari menjadi 10 hari.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 16 Desember 2021 | 15:25 WIB
Virus Omicron Ditemukan di Indonesia, Moeldoko Minta Karantina Harus Diperketat
Kepala Staf Kepresidenan RI DR Moeldoko Menjadi Pembicara dalam Webinar bertema Satu Data Pemilu untuk Satu Data Indonesia yang digelar KPU, Rabu (1/12/2021. [KSP]

SuaraBali.id - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi virus Covid-19 varian omicron ditemukan di Indonesia, Kamis (16/12/2021). Ia yang terapapar merupakan pekerja kebersihan di RS Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Terkait itu, Kepala Staff Kepresidenan Moeldoko mengatakan Presiden Jokowi meminta karantina dilakukan dengan ketat. Kemudian Protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin.

Ia mengatakan Wisma Atlet yang jadi tempat ditemukan Omicron merupakan tempat untuk menyaring dan tempat karantina WNI dan WNA yang masuk Indonesia. Mereka kemudian dilakukan tes PCR.

Presiden, kata Moeldoko, sudah meminta karantina dilakukan dengan ketat. Dari yang sebelumnya tiga hari menjadi 10 hari.

"Bapak Presiden pada sidang kabinet kemarin bahwa karantina harus dijalankan dengan sungguh-sungguh. Karantina yang tadinya 3 hari menjadi 7 hari dan sekarang menjadi 10 hari," katanya saat ditemui di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Kamis (16/12/2021).

Upaya ini merupakan bagian dari langkah pemerintah agar omicron bisa diantisipasi dan diisolasi.

"Yang dari awal sudah di Antisipasi dan mitigasi ini betul-betul nantinya bisa diisolasi dengan baik," kata dia.

Selain itu menggencarkan pelacakan kontak kasus Covid-19. Kemudian testing Covid-19 juga ditingkatkan.

"Tracing ditingkatkan lagi. Testing ditingkatkan lagi. Agar omicron dari awal yang diwaspadai oleh pemerintah itu betul-betul tertangani dengan baik," katanya.

Kemudian yang terpenting yakni mempercepat vaksinasi. Saat ini, kata dia, vaksinasi sudah menyasar anak-anak usia 12 hingga 16 tahun.

"Mempercepat vaksinasi dan kemarin pemerintah sudah menyiapkan untuk vaksinasi di anak-anak usia 12 tahun. Presiden kemarin janji mau datang ke vaksinasi anak-anak," ujarnya.

Kontributor : Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini