BI Bali Yakin Bali Bangkit Lagi Setelah Pemulihan Pariwisata

Hal ini dilihat dari hasil survey, indikator, sistem keuangan, stabilitas harga dan keuangan pemerintah.

Eviera Paramita Sandi
Kamis, 25 November 2021 | 07:25 WIB
BI Bali Yakin Bali Bangkit Lagi Setelah Pemulihan Pariwisata
Ilustrasi wisata Bali. (Envato)

Di sisi lain, kata Trisno, tingkat harga di Bali tergolong stabil. Pada Oktober 2021, Bali mengalami inflasi sebesar 1,45 persen (yoy), lebih rendah dibanding nasional sebesar 1,66 persen (yoy).

Tekanan harga yang terjadi bersumber dari meningkatnya tekanan harga volatile food, yang menjadi faktor utama yakni minyak goreng, daging ayam ras, daging babi dan tongkol yang diawetkan.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra yang hadir mewakili Gubernur Bali mengajak untuk bersama-sama menjaga momentum ekonomi Bali yang sudah bergerak positif dan membaik, meskipun masih mengalami kontraksi sebesar 2,91 persen pada triwulan III 2021.

Di samping itu, menurut di, kasus COVID-19 yang sudah melandai harus terus dikendalikan karena menjadi prakondisi untuk pemulihan ekonomi dan pariwisata

"Ini merupakan tugas bersama, sejauhmana disiplin prokes dan upaya pencegahan penyebarannya. Kalau COVID bisa dilandaikan di Bali, di nasional, bahkan global, maka pariwisata Bali perlahan bisa dilakukan pemulihan dan ekonomi beranjak naik," ucapnya.

Dewa mengatakan pemprov setempat sudah mendesain paradigma baru ekonomi Bali yang dinamakan Ekonomi Kerti Bali dengan menciptakan kekuatan ekonomi di luar pariwisata.

"Pariwisata selama ini tidak sepenuhnya atau belum optimal memberikan manfaat bagi masyarakat lokal Bali," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Dewa. dengan paradigma ekonomi Bali yang baru dengan mengoptimalkan sumber daya lokal yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, budaya dan kreativitas untuk mendorong dan menggerakkan pertumbuhan ekonomi. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak