SuaraBali.id - Virus COVID-19 varian Delta serang 85 negara, termasuk Indonesia. Hal itu berdasarkan catatanWorld Health Organization.
Organisasi Kesehatan Dunia mencatat virus corona varian delta dudah terdeteksi di 85 negara dunia. Badan Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB itu menggolongkan varian delta dari virus corona sebagai penyebab Covid-19 begitu mengkhawatirkan.
Seperti dilansir Solopos.com, WHO memiliki bukti-bukti yang menunjukkan virus corona varian delta dapat mengurangi perlindungan vaksin terhadap infeksi dan penyakit.
Varian delta dapat menyebabkan kehilangan substansial perlindungan bagi individu yang baru saja mendapatkan suntikan pertama vaksin Astra Zeneca.
Baca Juga:Virus Corona Menggila, Ini Daftar Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Kota Solo
Varian tersebut dapat meningkatkan risiko rawat inap dengan Covid-19.
Pusat Pengendalian Penyakit Eropa mengatakan varian delta kemungkinan akan beredar luas di seluruh Uni Eropa pada bulan-bulan di musim panas dan diperkirakan mencapai 90% pada akhir Agustus.
Dilansir Times of Israel, virus corona varian delta telah menyebabkan gelombang infeksi baru di Israel. Gelombang itu mungkin memberlakukan kembali wajib menggunakan masker wajah di dalam ruangan untuk mengekang penyebarannya.
Penduduk dari tujuh distrik di Sydney, Australia, telah dilarang meninggalkan kota tersebut untuk menahan wabah kasus baru yang disebabkan oleh delta yang diketahui berasal dari seorang pekerja transportasi di daerah pantai Bondi.
Varian tersebut menyumbang lebih dari 20 persen kasus baru di AS dalam dua minggu terakhir, atau dua kali lipat ketika Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit terakhir melaporkan prevalensinya.
Baca Juga:Dipanggil KPK, Gitaris The Changcuters Terlibat Kasus Korupsi Aa Umbara?
Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular dan kepala petugas medis Presiden Joe Biden, memperingatkan bahwa AS dapat mengikuti jalur Inggris, di mana varian tersebut telah menjadi jenis yang dominan karena penyebaran yang cepat di kalangan anak muda. Varian ini menyumbang setengah dari infeksi baru di Lowa, Kansas, Missouri, Nebraska, Colorado, Montana, North Dakota, South Dakota, Utah, dan Wyoming.
- 1
- 2