SuaraBali.id - Bumi semakin panas tahun 2021 ini. Bahkan sihu bumi memanas lebih cepat dari perkiraan waktu yang diprediksi ilmuwan. Apakah kiamat sudah dekat?
Penelitian itu disampaikan NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration Researcher. Mereka mengklaim panas bumi terus memanas lebih cepat dua kali lebih cepat sejak 2005 lalu.
Hal ini tentu berbahaya jika tidak diantisipasi dengan benar. Fenomena ini, sebagaimana dalam penelitian di jurnal Geophysical Research Letters, dikhawatirkan memacu pemanasan global, berkontribusi pada naiknya suhu lautan, udara dan daratan serta mempercepat mencairnya es.
"Jumlah kenaikannya luar biasa. Bumi ini menjadi panas lebih cepat dari perkiraan," kata ilmuwan NASA Norman Loeb yang memimpin penelitian ini, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga:Jumlah Panas Bumi Meningkat Lebih Cepat, Picu Suhu Lautan Naik Hingga Kutub Mencair
Data dari satelit yang dikumpulkan dan dianalisis oleh para peneliti untuk mengukur ketimpangan energi Planet Bumi, yaitu selisih antara seberapa banyak energi yang diserap Bumi dari Matahari dan seberapa banyak yang dapat dipantulkan kembali ke luar angkasa.
Ketidakseimbangan positif berarti bumi menyerap lebih banyak panas daripada yang hilang, yang berarti pula pada tahun 2005 sampai tahun 2019, terjadi peningkatan cukup drastis jumlah panas yang terjebak di Bumi.
Para ilmuwan meyakini, fenomena ini harus diperhatikan karena diduga berkaitan dengan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti karbondioksida dan metana, yang terakumulasi akibat ulah manusia sehingga menjebak panas di atmosfer Bumi.
Meski membutuhkan studi lanjut terkait hal ini, namun dipastikan manusia adalah salah satu faktor terbesar dari panas bumi yang terus berkembang.
"Kita menjadi salah satu penyebabnya," cetus Loeb.
Baca Juga:Waduh! Teleskop Hubble Alami Kesalahan Sistem, Rusak?