Daftar 5 Daerah Jawa Timur Rawan Diterjang Tsunami 29 Meter

BMKG mengungkapkan hal itu berdasarkan simulasi dan pemodelan matematika terhadap data-data kegempaan dalam beberapa tahun terakhir.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Juni 2021 | 07:25 WIB
Daftar 5 Daerah Jawa Timur Rawan Diterjang Tsunami 29 Meter
ILUSTRASI Riset tsunami (nature.com)

SuaraBali.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyebutkan 5 daerah di Jawa Timur akan diterjang tsunami 29 meter. Namun hal itu baru potensi saja.

BMKG mengungkapkan hal itu berdasarkan simulasi dan pemodelan matematika terhadap data-data kegempaan dalam beberapa tahun terakhir. Hasilnya ada potensi tsunami setinggi 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan hal itu jumat pekan lalu.

"Berdasarkan sejarah dan data-data yang terekam sampai hari ini, kami menyusun simulasi dan pemodelan secara matematis potensi tsunami di Jawa Timur," kata Dwikorita.

Baca Juga:Polisi Buru Operator Lapangan Suplier Pupuk Palsu di Tulungagung Selatan

"Hasil analisis kami untuk wilayah Jawa Timur, seluruh pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26 sampai 29 meter di Kabupaten Trenggalek dan waktu tiba tsunami paling cepat adalah 20 sampai 24 menit di Kabupaten Blitar," imbuh dia.

Lokasi tsunami Jepang. [KAZUHIRO NOGI / AFP]
Lokasi tsunami Jepang. [KAZUHIRO NOGI / AFP]

Data seperti sejarah gempa serta tsunami dan zona-zona berpotensi gempa di kawasan Jawa Timur.

Lebih lanjut ia membeberkan bahwa risiko tsunami paling besar terjadi di Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Pacitan, dan Lumajang. Karenanya BMKG meminta pemerintah setempat untuk mewaspadai risiko tsunami tersebut.

Dwikorita juga menjelaskan bahwa dalam lima tahun terakhir, sampai 2020, ada lonjakan aktivitas kegempaan di Jawa Timur. Pemicu gempa di Jawa Timur bersumber dari zona subduksi lempeng di Samudra Hindia dan sesar aktif di daratan.

"Potensi kejadian gempa bumi cenderung meningkat mendorong BMKG membuat rekomendasi ke pemda agar upaya mitigasi perlu segera ditingkatkan," jelas Dwikorita dalam presentasinya.

Baca Juga:BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan Lebat di Pegunungan Sumut

Pada 2020, misalnya, telah terjadi 512 gempa di Jawa Timur naik dari 500 kejadian di 2019, dan 554 gempa di 2018. Gempa terbanyak terjadi pada 2016 yang berjumlah 655.

Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati dalam konfrensi pers virtual terkait gempabumi di Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021). [Bidik layar]
Kepala BMKG Dwi Korita Karnawati dalam konfrensi pers virtual terkait gempabumi di Nias Barat, Sumatera Utara, Jumat (14/5/2021). [Bidik layar]

Lebih lanjut Dwikorita mengatakan bahwa di lautan selatan Jawa Timur, terdapat zona seismik gap atau zona celah seismik, tempat yang belum pernah diguncang gempa sejak 2008.

Zona-zona ini dikhawatirkan akan memicu gempa besar, karena belum melepaskan energi dalam waktu relatif lama.

Di zona inilah, kata Dwikorita, berdasarkan kajian Pusat Gempa Nasional, terdapat potensi gempa dengan magnitudo 8,7.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini