SuaraBali.id - Shashank Yadav, Seorang pria ditangkap karena cari bantuan oksigen untuk kakeknya yang lagi sekarat. Oksigen itu benar-benar dibutuhkan. lelaki 26 tahun itu umumkan mencari oksigen lewat Twitter.
Cuitan Shashank Yadav lalu diteruskan lagi oleh seorang temannya, yang juga menghubungi seorang jurnalis The Wire, yang lalu menyebarluaskan pesan itu seperti yang dilakukan banyak warganet di India di tengah krisis Covid.
Namun Shashank Yadav malah dituduh menyebar ketakutan dan berita bohong. Shashank Yadav pun ditangkap.
"Butuh tabung oksigen sesegera mungkin," cuitnya sambil men-tag-nya ke akun bintang Bollywood, Sonu Sood.
Baca Juga:Berita Perceraian Bill Gates dan Melinda Gates Trending Topic Twitter
Kepolisian negara bagian Uttar Pradesh menuding Yadav menyebar ketakutan di masyarakat atau memicu kekhawatiran publik. Padahal, Shashank Yadav tidak menyebut Covid-19 dalam cuitan singkatnya. Namun kini terancam dipenjara.
Uttar Pradesh adalah salah satu negara bagian yang paling terdampak pandemi Covid-19 di India.
Menteri utama negara bagian ini, Yogi Adityanath, dituduh meremehkan krisis yang dipicu virus corona.
Awal pekan ini, Adityanath yang merupakan sekutu sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi, mendesak polisi menyita rumah penyebar desas-desus dan propaganda soal pandemi.
Adityanath berkata, tidak ada satu pun rumah sakit di negara bagiannya yang kekurangan oksigen. Ia mengutarakan itu walau jatuhnya sistem kesehatan di Uttar Pradesh terlihat jelas.
Baca Juga:Tabung Oksigen Direbut Polisi untuk Pasien VIP, Pasien Covid Meninggal
Kepolisian di kota Amethi menuding "cuitan bohong" Yadav mendorong banyak orang melempar sejumlah tuduhan terhadap pemerintah.
Kepolisian mengajukan tuntutan pidana terhadap Yadav, Selasa (27/04).
"Perkara Shashank Yadav dibuka karena dia menyebarkan informasi menyesatkan," kata Arpit Kapoor, seorang perwira polisi senior di Amethi, sebagaimana dilaporkan Indian Express.
Sejumlah kalangan melempar kritik bahwa langkah kepolisian itu mencerminkan kebebasan sipil dan kebebasan berbicara yang semakin terbatas di India selama beberapa tahun terakhir.
Yadav mengunggah cuitan yang dipersoalkan itu Senin lalu. Dia berkata sangat membutuhkan tabung oksigen.
Dalam cuitannya, Yadav menyertakan akun Twitter milik aktor Bollywood, Sonu Sood. Yadav tidak menyebut penyakit apa yang diderita kakeknya.
Cuitan Yadav itu lalu diunggah ulang oleh seorang temannya yang juga menghubungi jurnalis di Wire.
Jurnalis itu memperkuat cuitan Yadav, seperti yang dilakukan banyak orang terkemuka lainnya di India selama pandemi.
Smithi Imrani, anggota parlemen yang berasal dari Kota Amethi, ditandai dalam cuitan tersebut.
Tak lama setelahnya dia berkata telah berusaha menghubungi Yadav dan memberi tahu persoalan tabung oksigen itu ke pejabat setempat.
Imrani belum berkomentar sejak Yadav diperkarakan polisi.
Kakek Yadav meninggal, Senin malam lalu, diduga karena serangan jantung. Pejabat setempat menyebut kakek itu tidak menderita Covid-19.
Namun kepastian medis terkait kematiannya belum jelas.
Tekanan terhadap Perdana Menteri India, Narendra Modi, terkait krisis Covid-19 semakin meningkat.
Awal pekan ini kemarahan publik mencuat setelah Modi memerintahkan Twitter menghapus unggahan berisi kritik terhadap kebijakannya.