Irena juga merasa pengandaian Tuhan dengan telur juga ada kelemahan konsep logikanya. Kan ada konsep Tuhan itu seperti telur, yang mana pasti punya tiga unsur yakni kulit, putih dan kuning telur. Nggak ada satu unsur saja maka itu nggak mungkin jadi konsep telur.
“Jawaban saya kala itu, telur itu kan alami penyusutan, apakah mungkin Tuhan itu susut seperti telur. Artinya tak bisa pengabdian itu dipakai,” jelasnya.
Jadi benar kata Irena, konsep Allah tempat bergantung semua mahluk, itu benar sekali. Allah tak punyai sejarah, tak terikat ruang dan waktu, mandiri, tak perlu bantuan dan tak bermitra apapun.
“Ini konsep yang sempurna,” jelasnya.
Baca Juga:Puasa Hari Ketiga, Kali Sunter Meluap, Cipinang Melayu Banjir
Irena Handono mengatakan reaksi pertama membaca seksama terjemahan Surat Al Ikhlas itu adalah jawaban yang selama ini ia cari.
“Pertama baca, saya ah ini bener, ini logic. Ini bener. Dari situ saya makin gali dan lihat berbagai sisi perbandingannya dan pelaksanaannya (konsep ketuhanan Islam) semakin yakin Surat Al Ikhlas,” jelasnya di kanal YouTube tvOne News.