Kemenag: Hilal Awal Ramadhan 1442 Hijriah Terlihat

Hanya saja belum diumumkan resmi apakah Selasa besok mulai Puasa.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 12 April 2021 | 18:26 WIB
Kemenag: Hilal Awal Ramadhan 1442 Hijriah Terlihat
Tim Pemantau Hilal Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan pemantauan di Dermaga Hati, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Senin (12/4/2021). (ANTARA/Abdu Faisal)

SuaraBali.id - Tim Kementerian Agama menyatakan hilal awal Ramadhan 1442 hijriah terlihat di seluruh Indonesia. Hal itu berdasarkan laporan pengamatan hilal di berbagai tempat, Senin (12/4/2021).

Hal itu dijelaskan Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya.

"Ada referensi bahwa hilal awal Ramadan 1442 Hijriah hari Senin tanggal 12 April 2021 dapat teramati dari wilayah Indonesia," kata Cecep dalam paparannya di Gedung Kementerian Agama saat sidang Isbat, Senin sore.

Hanya saja belum diumumkan resmi apakah Selasa besok mulai Puasa.

Baca Juga:Hilal Terlihat dari Palabuhanratu, Posisi 3,59 Derajat

Cecep Nurwendaya mengatakan di 34 provinsi hilalnya 2,6 derajat sampai 3,6 derajat.

"Di 34 ibu kota provinsi ketinggian semuanya 2,6 derajat sampai di Bengkulu 3,6 derajat. Aceh 2,33 hanya sedikit lebih rendah. Ini cukup signifikan," ujar Cecep dalam paparannya.

Kata Cecep, 28 ahli hisab telah menghitung posisi hilal saat ini.

Hasilnya 1 Ramadan jatuh pada 13 April 2021.

"Setidanya ada 28 hisab, mereka menghitung posisi hilal untuk saat ini semua mengatakan bahwa ijtima terjadi pada 12 April pada pukul 09.31 dengan ketinggian semuanya diatas 3 derajat dan yang menarik adalah hasilnya adalah keputusan awal Ramadhan 1442 Hijriyah jatuh pada hari Selasa Wage 13 April 2021," ucap dia.

Baca Juga:Hilal Tak Terlihat di Makassar, Selasa Besok Jadi Puasa?

Kendati demikian kata Cecep, hasil keputusan tersebut masih bersifat informatif dan masih menunggu hasil sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil. Adapun hasil sidang isbat akan diumumkan pada pukul 19.30 WIB.

Isbat diketahui merupakan penggabungan antara konfirmasi hasil rukyat dengan informasi hasil hisab yang tertera dalam Taqwim standar Indonesia.

"Sifatnya masih harus diuji, masih informatif dikonfirmasikan dengan isbat makanya dalam Taqwim standar awal Ramadhan Syawal dan Dzulhijjah menunggu kepastian hasil sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama Republik Indonesia," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini