SuaraBali.id - Kawasan Nusa Tenggara Timur atau NTT berpotensi diterjang gelombang 6 meter di laut.
Gelombang setinggi 1,25-1,5 meter berpeluang terjadi di Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, perairan utara Kupang dan Rote Ndao.
Tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Kupang dan Rote Ndao, Samudera Hindia selatan Kupang dan Rote Ndao.
Selain itu, tinggi gelombang 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba dan Sabu Raijua.
Baca Juga:Beredar Kabar NTT Tsunami Pagi Ini, BMKG Membantah
Hal itu dikatakan Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi.
Dia membantah ada kabar NTT tsunami pagi ini. BMKG tidak pernah mengedarkan kabar NTT tsunami. Info NTT tsunami di masyarakat.
"Berita (akan terjadi tsunami di NTT) tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah membuat berita tersebut," katanya di Kupang, Rabu, menanggapi informasi adanya tsunami yang akan terjadi di wilayah NTT dan meresahkan masyarakat.
Akibat informasi tidak benar itu membuat warga di wilayah pesisir Kota Kupang berlari meninggalkan rumah menuju tempat untuk berlindung di area yang lebih tinggi pada Rabu (6/4/2021) dini hari.
Syaeful mengatakan informasi tersebut tidak benar dan fenomena yang terjadi adalah gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan NTT.
Baca Juga:Geger Kabar Tsunami di Pesisir NTT, BMKG: Itu Hoaks!
Syafeul mengatakan akibat gelombang tinggi dan curah hujan yang signifikan dapat mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT.
Oleh karena itu, Syaeful mengimbau masyarakat wilayah pesisir Kota Kupang maupun daerah lainnya yang berpotensi terdampak agar waspada terhadap adanya fenomena banjir pesisir (rob).
"Kami juga akan terus berkoordinasi dengan BPBD dan pemerintah setempat untuk menenangkan warga," katanya. (Antara)