SuaraBali.id - Komika Ernest Prakasa jadi perhatian publik karena komentar foto pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar di Twitter Setneg. Bahkan Ernest Prakasa muntah dengan menampilkan emoji di Twitternya.
Dalam protesnya itu, Ernest Prakasa keberatan lantaran pernikahan yang merupakan acara pribadi diunggah di akun Twitter resmi Sekretariat Negara.
Foto tersebut menunjukkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subiyanto yang turut menghadiri pernikahan.
Kritik-kritik pedas memang kerap dilontarkan Ernest Prakasa lewat perannya sebagai komika maupun sutradara.
Baca Juga:Jokowi Kondangan ke Aurel, Rocky Gerung: Gila, Privat Jadi Peristiwa Publik
Ernest Prakasa lahir di Jakarta 29 Januari 1982. Laki-laki lulusan Universitas Padjajaran ini mengawali karir dengan mengikuti ajang Stand Up Comedy pada 2011.
Saat itu Ernest menduduki peringkat ketiga. Jalan menjadi komika terbuka setelah berkolaborasi dengan komika yang lebih senior seperti Raditya Dika dan Pandji Pragiwaksono.
Walau demikian, menjadi komika buka jalan pertama Ernest Prakasa menjajaki dunia hiburan. Sebelumnya dia berkiprah di dunia musik dengan bergabung bersama Universal Music dan Sony Music.
Namun ketertarikannya pada stand up comedy justru membawa Ernest pada jalan yang lain.
Ernest merupakan ketua pertama sekaligus perintis komunitas komika yang bernama Stand Up Indo hingga Juni 2013.
Baca Juga:Profil Ernest Prakasa, Kritik Kehadiran Presiden Jokowi di Nikahan Atta
Selain itu, Ernest juga sudah beberapa kali mengadakan tur Stand Up Comedy keliling Indonesia.
Ernest mengadakan tur stand up comedy pertama kali pada tahun 2012 yang diberi nama Tour Merem Melek. Ia melakukan tour di 11 kota yakni Bandung, Semarang, Solo, Denpasar, Malang, Surabaya, Makassar, Kendari, Samarinda, Palangkaraya dan ditutup di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 10 Juli 2012.
Pada 9 Februari 2013, Ernest menggelar sebuah pertunjukan Stand Up Comedy bersama komedian Tionghoa-Indonesia lainnya dengan tajuk Ernest Prakasa & The Oriental Bandits yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta.
Pertunjukan tersebut digelar satu hari sebelum Imlek. Selanjutnya, pada November 2013, Ernest kemudian melakukan tur keduanya yang diberi nama Illucinati.
Stand up comedy membawa kesempatan lain bagi Ernest Prakasa. Dia mulai meniti karier di dunia film baik sebagai sutradara maupun aktor. Dia bermain dalam beberapa judul film seperti Make Money (2013), Comic 8 (2014), Kukejar Cinta ke Negeri Cina (2014) dan CJR The Movie (2015).
Sebagai sutradara Ernest Prakasa menggarap film Cek Toko Sebelah (2016) Susah Sinyal (2017), Milly and Mamet (2019) serta Imperfect (2019).
Di film terakhir tersebut Ernest berperan ganda tak cuma sebagai sutradara tetapi juga pemain.