SuaraBali.id - Kepolisian Polda Metro Jaya merinci bom rakitan teroris Condet dan Bekasi. Teroris Condet dan Bekasi rakit bom dengan menggunakan bahan peledak rendah dan tinggi.
Namun kejamnya, Teroris Condet bikin bom isi paku. Sehingga jika meledak, paku akan berterbangan dan tusuk orang tang berada di dekat lokasi ledakan.
Hal itu dikonfirmasi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol, Yusri Yunus.
Yusri memaparkan bahwa nantinya ketika TATP itu dimasukkan ke dalam pipa, lantas ditambahkan paku dalam jumlah banyak sebagai gotri.
Baca Juga:Teroris Condet dan Bekasi Akan Ledakan 100 Bom
"Kalau di saudara HH itu pipa, yang dia campur masuk ke gotri. Tau gotri? Paku-paku. Jadi, kalau meledak, nancep. Meledak. Paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ. Nah, TATP itu ada seberat 2 kilogram," ungkap Yusri.
Teroris Condet dan bekasi akan ledakan 100 bom. Bom itu dalam tahap perakitan, namun mereka keburu ditangkap dan gagal ledakan 100 bom.
Penangkapan teroris Condet dan Bekasi dilakukan setelah ledakan bom gereja Makassar, Minggu lalu.
Terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror di Condet, Jakarta Timur, bernama Husein Hasny (HH) bersama tiga teroris lainnya di Bekasi. 100 bom yang akan diledakan mereka dengan daya ledak low hingga high explosive. Bahan pembuatan bom itu ditemukan di rumahnya.
Di rumah Husein sendiri, mereka menemukan bahan baku bom yang berasal dari Triacetone triperoxide TATP.
Baca Juga:Wali Kota Makassar : Anak-anak Jadi Teroris Karena Pikirannya Telantar
"TATP itu campuran dari cairan-cairan bahan kimia. Jadi, itu dicampur-campur jadilah TATP," jelas Yusri di Mabes Polri, Selasa Kemarin.
- 1
- 2